Para pemimpin Asia Tenggara pada Selasa (14/4) sepakat untuk berjuang bersama melawan wabah Covid-19. Dalam konferensi video pertama yang digelar sejak pandemi corona itu, Covid-19 disebut sebagai "krisis kesehatan masyarakat terburuk" dalam 100 tahun.
Jumlah kasus infeksi virus corona di negara-negara ASEAN selama sebulan terakhir telah melonjak dari 840 kasus menjadi lebih dari 20 ribu kasus. Jumlah kematiannya pun naik dari 14 kasus menjadi 866 kasus.
Karena pengujian terbatas di beberapa negara, para profesional medis menduga angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi. "COVID-19 adalah krisis kesehatan masyarakat terburuk dalam satu abad," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dikutip Reuters.
(Baca: Jokowi Minta Tes Corona Dilakukan Masif dengan Libatkan TNI-Polri)
Menurutnya, sangat penting bagi negara-negara ASEAN untuk meningkatkan respons dan bersatu dalam menghadapi pandemi. "Tidak ada di antara kita di ASEAN yang benar-benar aman kecuali seluruh kawasan ini aman," ujar PM Lee.
Pertemuan virtual yang diketuai oleh Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc tersebut juga menyepakati peningkatan kerja sama antara negara-negara anggota ASEAN untuk memerangi Covid-19. Selain itu, para kepala negara sepakat untuk memastikan rantai pasokan regional tetap terbuka.
COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun lalu.
Jumlah kasus infeksi virus corona baru di negara-negara ASEAN telah melonjak, dengan Singapura melaporkan 386 kasus baru pada Senin (13/4) dan Filipina melaporkan tambahan 291 kasus pada Selasa (14/4). Sedangkan di Indonesia ada tambahan 282 kasus sehingga total 4.839 orang terinfeksi corona.
(Baca: Terus Meningkat, Indonesia Kini Miliki 635 RS Rujukan Covid-19)
Untuk mengatasi kebutuhan mendesak, stasiun TV Vietnam, VTV melaporkan, negara-negara anggota selama pandemi, para pemimpin ASEAN sepakat untuk membentuk dana bersama dan persediaan medis.