Malaysia Kucurkan Stimulus Rp 929 Triliun Meredam Efek Negatif Corona

ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng
Ilustrasi, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Pada hari Jumat (27/3) pemerintah Malaysia mengumumkan kebijakan stimulus kedua sebesar Rp 929 triliun, untuk meredam dampak negatif pandemi virus corona.
Penulis: Agung Jatmiko
27/3/2020, 21.15 WIB

Selain itu, pengusaha yang mengalami penurunan bisnis sebesar 50% sejak 1 Januari 2020, juga akan diberikan bantuan. Pemerintah Malaysia juga memberikan bantuan berupa dana sebesar RM 500, untuk 120.000 pengemudi online.

Kemudian, pemerintah Malaysia juga melarang perusahaan untuk memotong gaji karyawan dengan penghasilan di bawah RM 4.000 per bulan. Terakhir, pemerintah Malaysia juga menyediakan jaringan internet secara gratis, mulai 1 April 2020, sampai berakhirnya masa penerapan program Movement Control Order (MCO).

“Kita sedang berperang menghadapi kekuatan yang tak terlihat. Situasi yang kita hadapi ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Dan, pemerintah ini mungkin bukan pemerintah yang Anda pilih. Tapi saya ingin Anda semua tahu bahwa pemerintah peduli kepada seluruh rakyat Malaysia,” ujar Muhyiddin Yassin.

(Baca: G20 Bakal Suntik Dana Rp 80.000 Triliun Redam Dampak Corona)

Menurut analis konsultan public affair KRA Group Nadia Elias, jumlah stimulus yang dikucurkan pemerintah ini tergolong menjanjikan. Pasalnya, jumlahnya lebih besar dibanding prediksi para ekonom, yakni RM 75 miliar-RM 100 miliar.

“Stimulus ini juga masuk ke semua sektor yang menjadi perhatian masyarakat, termasuk gig economy dan mereka yang memiliki penghasilan tidak tetap,” ujar Nadia, dalam siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Jumat (27/3).

Meski demikian, Nadia mengingatkan bahwa kebijakan stimulus ini merupakan salah satu langkah populis pemerintah Malaysia. Oleh karena itu, penerapannya harus dikritisi, terutama setelah masa pandemi corona berakhir.

“Saya harap pemerintah juga memperhitungkan dampak jangka panjang dan menyusun kebijakan untuk kembali membangun ekonomi Malaysia,” kata Nadia.

Sekadar informasi, per 27 Maret 2020, Malaysia mencatatkan 2.161 kasus positif virus corona. Dari total kasus tersebut, sebanyak 26 pasien meninggal dunia.

Sebelumnya, pemerintah Malaysia juga telah memperpanjang masa lockdown hingga 14 April 2020, dari semula diberlakukan hingga 31 Maret 2020.

(Baca: Kasus Positif Corona Melonjak, Malaysia Perpanjang Lockdown)

Halaman: