Pemerintah Korea Selatan telah meningkatkan status kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona (Covid-19) menjadi merah (red alert) alias siaga satu pada 24 Februari lalu. KBRI Seoul melakukan koordinasi dengan warga negara Indonesia yang ada di Korsel dan pemerintah setempat untuk melakukan langkah-langkah antisipatif.
Duta Besar Indonesia untuk Korsel Umar Hadi mengatakan, KBRI terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus covid-19. Saat ini adalah 37.043 WNI yang tinggal di Korsel.
"Saya percaya pemerintah Korsel mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tinginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel," kata Umar Hadi dalam pernyataan di situs KBRI Seoul, Selasa (25/2) malam.
(Baca: Infeksi Virus Corona Melonjak, Indeks Saham Korsel KOSPI Rontok 3,75%)
Status "red alert" merupakan status yang menjadi acuan Pemerintah Korsel dalam menangani krisis, misalnya memperpanjang libur sekolah atau memberi hak bagi polisi untuk membubarkan perkumpulan di tempat-tempat umum. Hingga 25 Februari 2020, Korsel melaporkan kasus infeksi covid-19 mencapai 977 kasus. Ini merupakan angka tertinggi di luar Tiongkok. Pemerintah Korsel juga menetapkan wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do sebagai "Zona Perawatan Khusus" untuk pasien yang terjangkit Covid-19.
Berikut ini langkah-langkah antisipasi yang dilakukan KBRI Seoul:
1. Mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advisory) bagi WNI yang akan bepergian ke Korsel
Pelaksana Tugas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan, imbauan bepergian itu ada di aplikasi Safe Travel Kemlu maupun laman situs KBRI Seoul. Dalam imbauan tersebut, Kemlu menyatakan WNI yang sedang atau akan bepergian ke Korsel agar meningkatkan kehati-hatian dan tidak melakukan perjalanan ke wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do.
"Kami juga mengimbau agar Anda senantiasa meningkatkan kewaspadaan, menjaga stamina fisik dan psikis, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rutin mencuci tangan dengan sabun, memasak daging yang dimasak sempurna, mengurangi interaksi di keramaian publik, serta terus memantau informasi yang disampaikan KBRI Seoul dan otoritas setempat," demikian imbauan Kemlu, seperti dikutip Antara.
(Baca: Wakil Menteri Kesehatan Iran Tertular Virus Corona)
2. Meminta WNI di Korsel tetap tenang
Melalui akun Instagram @kbri_seoul, pemerintah memberikan panduan bagi WNI di Korsel untuk menghadapi situasi ini. WNI diimbau segera memeriksakan kesehatan ke rumah sakit terdekat jika mengalami gejala: batuk, demam di atas 37,5 derajat Celcius, sakit tenggorokan, dan gangguan pernapasan.
"Pemeriksaan Covid-19 di Korsel gratis untuk semua orang. Bahkan, Pemerintah Korsel tidak akan menghukum atau memulangkan WNA ilegal yang mengunjungi pusat layanan kesehatan umum untuk pemeriksaan atau perawatan Covid-19 di rumah sakit," kata KBRI Seoul.
Daftar klinik dan rumah sakit di setiap wilayah dapat dilihat di www.mohw.go.kr/react/popup_200128.html. WNI juga bisa menghubungi layanan call center Korean Center for Disease Control and Prevention (KCDC) di nomor 1339.
(Baca: Kasus Virus Corona di Korsel Melonjak, Penerbangan ke Daegu Disetop)
3. KBRI Seoul berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan mitra KBRI, antara lain paguyuban kedaerahan, mahasiswa, serta kelompok keagamaan, seperti Jamaah Masjid Indonesia dan Jemaat Gereja Indonesia. KBRI juga menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do untuk mengetahui kondisi mereka.
4. KBRI juga akan mengecek kebutuhan makanan dan pasokan masker untuk WNI yang berada di Korsel. KBRI bekerja sama dengan sejumlah instansi, baik BUMN maupun swasta untuk memastikan kebutuhan WNI di negeri ginseng tersebut terpenuhi.
5. Membuka hotline KBRI Seoul yang aktif 24 jam
WNI yang berada di Korsel bisa menghubungi nomor +82-10-5394-2546 jika membutuhkan informasi maupun bantuan darurat selama di negara tersebut. Masyarakat juga diminta mengikuti informasi dari sumber-sumber yang terpercaya dan akun sosial media KBRI Seoul.
(Baca: 36 Orang Meninggal Imbas Virus Corona di Luar Tiongkok, Iran Terbanyak)