Demo dan Penutupan Bandara Hong Kong, KJRI Imbau WNI Perbarui Informasi

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
Demonstran anti-uu ekstradisi mengadakan aksi protes di ruang kedatangan Bandara Internasional Hong Kong, di Hong Kong, China, Jumat (9/8/2019).
Penulis: Ekarina
13/8/2019, 03.00 WIB

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong mengeluarkan imbauan terkait situasi terkini, menyusul aksi pendudukan bandara oleh pengunjuk rasa di Terminal 1 Bandara Internasional Hongkong, pada Senin (12/8). Akibat situasi ini, otoritas bandara menutup seluruh penerbangan dari dan ke luar Hong Kong sejak kemarin, pukul 17.45 waktu setempat.

KJRI mengimbau, bagi warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki rencana penerbangan ke luar Hong Kong pada Senin atau beberapa hari ke depan,  agar segera menghubungi agen travel atau maskapai penerbangan untuk memastikan kembali status jadwal penerbangan.

WNI juga diimbau mencari alternatif tempat tinggal atau akomodasi sementara di Hong Kong sampai mendapatkan kepastian jadwal penerbangan berikutnya.

Kemudian, WNI diharapkan terus memonitor perkembangan status jadwal penerbangan melalui website resmi Bandara Internasional Hong Kong (https://www.hongkongairport.com/en/) dan website resmi maskapai penerbangan masing-masing.

(Baca: Demonstrasi Meluas ke Objek Vital, Bandara Hongkong Lumpuh Total)

"Informasi lain yang diterima, saat ini transportasi dari bandara menuju ke Hong Kong juga mengalami gangguan Untuk itu, kepada WNI yang sedang berada di bandara disarankan tetap tenang dan menunggu sampai moda transportasi berjalan kembali," tulis pengumuman resmi KJRI Hongkong.

Sementara, bagi WNI yang terjebak dalam situasi unjuk rasa, diminta agar tetap tenang dan mengantri dengan tertib untuk mendapatkan transportasi ke kota. WNI juga diminta tidak ikut bergabung atau berada didekat dengan pengunjuk rasa.

Adapun untuk informasi lebih lanjut, pihak KJRI Hong Kong bisa dihubungi  

Perizinan tersebut terbagi menjadi empat fase. Fase survei dan eksplorasi memiliki 117 perizinan, fase pengembangan dan konstruksi memuat 137 perizinan, fase produksi terdiri atas 109 perizinan dan fase pascaoperasi mencakup 10 perizinan.
Perizinan tersebut terbagi menjadi empat fase. Fase survei dan eksplorasi memiliki 117 perizinan, fase pengembangan dan konstruksi memuat 137 perizinan, fase produksi terdiri atas 109 perizinan dan fase pascaoperasi mencakup 10 perizinan.

   melalui Whatsap Hotline +852 6894 2799 / +852 6773 0466 / +852 5294 4184. Hingga saat ini, pemerintah belum mengeluarkan travel warning bagi WNI yang ingin mengunjungi negara tersebut. 

Sebelumnya diberitakan, Bandara Hong Kong lumpuh total dan seluruh penerbangan dibatalkan pada Senin (12/8) waktu setempat. Lumpuhnya objek vital negara itu dipicu oleh demonstrasi warga anti-pemerintah yang semakin memanas dan ribuan demonstran yang memadati bandara hingga malam.

(Baca: Negara Asing Sudah Ingatkan Potensi Rusuh)

Mengutip laman CNNInternational, demonstrasi kembali pecah dan meluas diduga akibat tindakan represif pihak kepolisian terhadap seorang demonstran. Kemarahan warga kian menjadi setelah adanya gambar yang beredar luas tentang seorang demonstran wanita yang terluka matanya saat polisi anti huru hara berusaha membubarkan massa.

Bandara Internasional Hong Kong merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia. "Setiap harinya, bandara ini rata-rata menangani 1.100 penerbangan yang mencakup sekitar 200 tujuan," tulis CNN dalam laporannya.