Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik lima duta besar Indonesia untuk menjadi perwakilan Indonesia di lima negara. Selain itu, dia juga menerima 11 duta besar dari negara sahabat untuk bertugas di Indonesia.
Pelantikan dilakukan berdasarkan surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 17/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia. Keppres tersebut ditetapkan di Jakarta, 12 Februari 2019.
Kelima duta besar baru Indonesia untuk negara sahabat yang dilantik di Istana Negara adalah Andriana Supandi untuk Papua Nugini merangkap Kepulauan Solomon. Kemudian, Mochammad Chandra Widya Yudha sebagai duta besar Serbia merangkap Montenegro.
Selanjutnya, Hasrus Azwar untuk Maroko dan Mauritania; Berlian Napitupulu untuk Korea Utara; serta Kenssy Dwi Ekaningsih untuk Republik Ceko.
(Baca: Pelaku Industri Dorong Duta Besar RI Gencarkan Diplomasi Ekonomi )
Selain itu, Jokowi juga menerima surat kepercayaan dari 11 duta besar negara sahabat yang akan bertugas di Indonesia. Masing-masing duta besar juga telah melakukan pembicaraan kepada pemerintah di Istana Merdeka.
Sebelas duta besar yang menyerahkan surat kepercayaan adalah Duta Besar Chile Gustavo Ayares Ossandon, Duta Besar Tunisia Riadh Dridi, Duta Besar Slowakia Jarovlas Chlebo, Duta Besar Suriname Clarice Toatie Abas-Martotaroeno, dan Duta Besar Kolombia Juan Camilo Valencia Gonzalez.
Selanjutnya, Duta Besar Arab Saudi Esam A. Abid Althagafi, Duta Besar Venezuela Radames Jesus Gomez Azaje, Duta Besar Slovenia Jurij Rifeij, Duta Besar Kongo Felix Ngoma, serta Duta Besar Lithuania Gediminas Varvuolis.
(Baca: Tanggapi Jokowi, Kedubes Rusia: Kami Tidak Ikut Campur Proses Pemilu)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan dari delapan orang duta besar akan berkedudukan di Jakarta, 1 orang di Canberra, dan 2 orang di tempat lain. Masing-masing duta besar menyampaikan penguatan kerja sama bilateral dan pengakuan terhadap peran Indonesia secara global.
Mereka juga menyorot peran Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Tentunya mereka berharap Indonesia dapat berkontribusi bagi perdamaian dunia,” kata Retno di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/2).