Indonesia Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Penulis: Hari Widowati
23/1/2019, 16.29 WIB

Poin kedua yang disoroti Indonesia terkait pentingnya suatu proses perdamaian yang memiliki legitimasi dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel. Oleh karena itu, proses perdamaian harus mematuhi parameter internasional yang telah disepakati dan yang mendapat dukungan mekanisme multilateral.

Pada kesempatan tersebut, Indonesia menyampaikan keprihatinan terhadap upaya keluar dari prinsip Solusi Dua Negara (Two-State Solution) dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel. "Indonesia menegaskan Two-State Solution merupakan satu-satunya jalan untuk memajukan proses perdamaian Palestina dan Israel," ujarnya.

Poin ketiga adalah soal krisis kemanusiaan yang dialami Palestina. Indonesia sangat prihatin terhadap krisis kemanusiaan berkepanjangan yang dihadapi Palestina, khususnya di Gaza. "Blokade Israel di Gaza yang telah berlangsung selama 11 tahun dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang berkepanjangan harus segera dihentikan," kata Retno.

Indonesia juga mengapresiasi negara-negara anggota PBB yang mendukung Badan PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatasi defisit keuangan dan membantu mengatasi masalah kemanusiaan di Gaza. "Indonesia telah meningkatkan kontribusinya kepada UNRWA dan akan terus tingkatkan bantuan kemanusiaan kepada Palestina," ujarnya.

Selain isu Palestina, Debat Terbuka DK PBB juga membahas konflik di Suriah dan Yaman. Menyoroti kedua konflik tersebut, Menlu Retno kembali mendorong penyelesaian konflik melalui solusi politik yang damai dan inklusif. Indonesia juga menekankan pentingnya peningkatan peran PBB dalam memfasilitasi upaya rekonsiliasi nasional di kedua negara tersebut.

Pertemuan DK PBB ini merupakan pertemuan pertama yang dihadiri oleh Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada 1 Januari 2019. Dalam penutup pidatonya, Menlu Retno mendorong semua pihak untuk menahan diri dari tindakan kekerasan dan terus bekerja untuk memajukan proses perdamaian dan menghidupkan kembali semangat multilateralisme.

(Baca: Jokowi Minta Bantuan Putin Atasi Kampanye Negatif Sawit Indonesia)

Halaman:
Reporter: Antara