Keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membangun tembok perbatasan negaranya dengan Meksiko, terus menuai kontroversi dan reaksi penolakan. Pemerintah Meksiko secara terbuka menolak rencana tersebut yang bertujuan mengenakan pajak 20 persen atas barang impor yang akan masuk ke AS.
Melalui siaran televisi, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto menyatakan penolaknnya tersebut kepada rakyatnya. "Saya selalu mengatakan: Meksiko tidak akan membayar tembok tersebut," katanya seperti dilansir BBC, Jumat (27/1).
Presiden Nieto pun membatalkan rencana kunjungannya ke AS menyusul persoalan pembayaran tembok pemisah yang belum ditentukan. Tembok ini merupakan salah satu janji kampanye Trump. (Baca: Setelah Cina, Pemerintah Meksiko Ancam Balas Kebijakan Trump)
Sedangkan Menteri Luar Negeri Meksiko Luis Videgaray menjelaskan, pajak tersebut akan membuat barang impor dari Meksiko lebih mahal bagi konsumen Amerika Serikat. Dengan kebijakan tersebut, bukan berarti Meksiko menjadi pihak yang harus membayar biaya pembangunan tembok itu. "Konsumen Amerika Utara lah yang akan membayarnya, dengan membeli alpukat, mesin cuci serta televisi yang lebih mahal," kata dia.
Pada awal pekan ini, Trump menandatangani perintah untuk membangun tembok sepanjang 2.000 mil (3.200 kilometer) sebagai pemisah Amerika Serikat dan Meksiko. Bahkan, dia sudah memerintahkan merekrut 10 ribu pejabat imigrasi untuk meningkatkan patroli di perbatasan.
"Sebuah bangsa tanpa perbatasan tidak bisa disebut bangsa," kata Trump. "Mulai hari ini, Amerika Serikat kembali menguasai perbatasan."
(Baca: Diputus Trump, Anggota Pakta Dagang TPP Pecah Suara)
Sebelumnya, Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer mengatakan, tarif pajak sebesar 20 persen bisa mendatangkan pendapatan negara sebesar US$ 10 miliar. Namun, Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus menyebut, rencana pajak perbatasan itu hanya salah satu dari opsi yang dipertimbangkan.
Dampak dari tembok perbatasan tersebut akan dirasakan kedua negara. Sebab, nilai barang ekspor dari Meksiko ke AS cukupo besar, yaitu sekitar US$ 300 miliar per tahun.
Selain itu, ide membiayai pembangunan tembok pemisah melalui tarif baru pajak tersebut tidak dapat diterima masyarakat Meksiko pada umumnya. Mereka menilai tembok tersebut tidak diperlukan, tidak manusiawi, mahal serta tidak efektif.
(Baca: Belasan Langkah Drastis Trump dalam Dua Hari di Gedung Putih)
Sementara itu, senator dari Partai Republik, Lindsey Graham, mengingatkan pajak tersebut akan membebani konsumen di Amerika Serikat. "Mereka bisa menerapkan tarif yang Amerika Serikat bebankan. Ini menjadi hambatan serius dalam pertumbuhan ekonomi," ujarnya.