Kembali Melonjak, Kasus Corona di AS Bertambah 40.870 dalam Sehari

ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Blake/foc/dj
Ilustrasi. Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus dan kematian tertinggi akibat virus corona.
Penulis: Agustiyanti
27/6/2020, 09.04 WIB

Jumlah kasus baru virus corona di Amerika Serikat kembali melonjak, mencatatkan rekor tertinggi selama pandemi sebanyak 40.870. Total kasus postif Covid-19 di AS kini mencapai 2,47 juta, berdasarkan perhitungan Reuters.

Rekor baru jumlah kasus positif ini muncul seiring lonjakan kasus yang kembali terjadi di sejumlah negara bagian AS. Wilayah-wilayah tersebut pun kembali memberlakukan pengetatan dan menutup sejumlah bisnis yang semula dilonggarkan dalam rangka mendorong kembali ekonomi.

Gubernur Greg Abbot memerintahkan bar di Texas tutup pada tengah hari dan mengharuskan restoran membatasi kapasitas tempat duduk dalam ruangan hanya 50%. Pengumuman Abbot mengejutkan para pemilik bar Texas yang tak mendapatkan banyak informasi.

Mark Martinez, pemilik taman bir Lubbock, baru mengetahui pengumuman ini ketika teman-temannya mengiriminya berita sekitar pukul 8 pagi.

"Saya menghabiskan ribuan dolar dalam persediaan untuk akhir pekan ini. Padahal, saya dapat menggunakan uang itu untuk membayar sewa yang jatuh tempo minggu depan," kata Martinez.

(Baca: Peneliti Inggris Temukan Kerusakan Otak pada Pasien Covid-19)

Tish Keller, pemilik Triple J Chophouse dan Brew Co. di pusat kota Lubbock mengatakan, pembatasan kapasitas hanya 50% membuatnya tak memiliki cukup bisnis untuk membayar staf, apalagi tagihan.

Keller mengatakan dia tidak tahu berapa lama bisa tetap membuka bisnis di bawah aturan baru dan takut mencoba menyelamatkan bisnisnya dari kehancuran dua kali dalam satu tahun.

Florida mengeluarkan aturan baru setelah mencatat 8.942 kasus Covid-19 baru yang mengejutkan. Tambahan kasus harian tersebut melewati rekor yang sebelumnya dicatatkan oleh negara bagian tersebut pada 24 Juni 2020 sebanyak 5.511.

Gubernur California Gavin Newsom mengatakan pada hari Jumat bahwa Imperial County, sebelah timur Los Angeles, telah menjadi begitu kewalahan oleh virus tersebut sehingga negara merekomendasikan untuk mengeluarkan perintah baru untuk tetap tinggal di rumah.

Anchorage, Walikota Alaska, Ethan Berkowitz mengeluarkan perintah darurat yang mewajibkan warga mengenakan masker di tempat umum dan di dalam ruangan, setelah Alaska mengidentifikasi 836 kasus hingga Jumat.

(Baca: WHO Sebut Dunia Alami Krisis Pasokan Oksigen Karena Corona )

Texas semula berada di garis depan negara-negara bagian yang melonggarkan pembatasan dalam pengendalian pandemi. Restoran dan bar di wilayah tersebut sudah dibuka kembali pada bulan Mei.

Sejak itu, terjadi peningkatan dalam jumlah kasus baru di negara tersebut. Hampir 125 ribu orang Amerika telah meninggal karena Covid-19, angka kematian tertinggi di dunia.

Terlepas dari berita suram dari Texas, Florida dan di tempat lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan Amerika Serikat telah berhasil kembali dari krisis virus corona, yang telah menghentikan sebagian besar perekonomian dan menyebabkan jutaan orang menganggur.

"Kami memiliki sedikit pekerjaan yang harus dilakukan, dan kami akan menyelesaikannya. Kami memiliki beberapa angka yang sangat baik dalam hal kembalinya bangsa kami, dan saya pikir ini berjalan sangat cepat dan sangat bagus," katanya di sebuah acara di Gedung Putih.

Namun, Wakil Presiden Mike Pence mengatakan bahwa di Texas dan Florida semakin banyak orang muda, di bawah usia 35 tahun, yang dinyatakan positif. Dalam banyak kasus, mereka tidak memiliki gejala.

Peningkatan rekor dalam kasus-kasus baru minggu ini juga terjadi di Alabama, Arizona, California, Georgia, Idaho, Mississippi, Missouri, Nevada, Oklahoma, Carolina Selatan, Tennessee dan Wyoming.

Pandemi corona membuat ekonomi AS menjadi salah satu yang paling terpukul dan masuk ke jurang resesi. Tak hanya AS, negara-negara lain yang masuk dalam 20 ekonomi terbesar dunia pun mengalami kondisi hampir serupa, seperti terlihat dalam databoks di bawah ini.