Vaksin Sinovac Disebut Efektif Cegah Covid-19 dalam Uji Coba di Brasil

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Petugas mengecek kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020). Otoritas di Brasil akan mengumumkan efektivitas vaksin Sinovac pada Rabu (23/12).
22/12/2020, 09.55 WIB

The Wall Street Journal  menulis vaksin virus corona yang dibuat Sinovac Biotech Ltd menunjukkan kemanjuran. Vaksin Covid-19 yang diuji coba di Brasil itu disebut memiliki efektivitas di atas ambang batas 50%.

Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan keterangan dari orang-orang yang terlibat dalam uji klinik di Brasil. Adapun uji klinik tahap ketiga itu telah selesai pada pekan lalu.

Brasil merupakan negara pertama yang menyelesaikan uji coba fase ketiga vaksin CoronaVac buatan perusahaan Tiongkok tersebut. Negara lainnya yang masih melaksankaan uji coba yaitu Indonesia dan Turki.

Meskipun penggunaan vaksin Sinovac di Tiongkok terkendali, perusahaan tersebut harus melaksanakan uji klinik di luar negeri untuk mendapatkan izin penggunaan darurat. Untuk mendapatkan izin tersebut, vaksin Sinovac harus menunjukkan efektivitas minimal 50%, atau melewati ambang batas vaksin yang dianggap layak oleh para ilmuwan internasional.

Dengan tingkat efektivitas yang ditunjukkan dalam uji klinik, regulator di Brasil diproyeksi bakal memberikan lampu hijau untuk penggunaan vaksin Covid-19 itu. Meski begitu, otoritas di Brasil belum memberikan tanggapan dan informasi resmi terkait vaksin Sinovac. 

Di sisi lain, para ilmuan berharap vaksin Sinovac bisa menunjukkan efektivitas seperti vaksin virus corona lainnya. “Setiap orang mengharapkan tingkat kemanjuran di atas 90%. Hasil dari tahap pertama uji coba sangat bagus.” kata Domingos Alves, seorang profesor di Sekolah Kedokteran Ribeirão Preto di Sao Paulo yang mengkhususkan diri dalam menganalisis data kesehatan kepada The Wall Street Journal pada Senin (21/12). 

Institut Butantan Brasil, pusat penelitian yang didukung oleh pemerintah negara bagian São Paulo yang telah menguji CoronaVac, siap mengumumkan tingkat kemanjuran vaksin pada Rabu (23/12). Sebelum pengumuman resmi tersebut, Butantan menyatakan bahwa informasi apa pun yang diberikan mengenai kemanjuran vaksin sebagai "spekulasi belaka."

Meski begitu, Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengatakan dalam konferensi pers pada Senin (21/12) bahwa pihaknya telah memesan vaksin Sinovac. Negara bagian itu bakal menerima 5,5 juta dosis vaksin Coronavac pada 24 Desember 2020. Mereka memperkirakan bisa memiliki 10,8 juta dosis pada 31 Desember 2020.

Dilansir dari Reuters, Doria menyebut bahwa pemerintah memesan vaksin tersebut untuk memulai program vaksinasi pada 25 Januari 2021 di Sao Paulo. Namun, pernyataan tersebut dibuat sebelum Regulator kesehatan Brasil, Anvisa, memberikan izin penggunaan secara resmi.

Anvisa menyatakan bahwa mereka telah mensertifikasi standar produksi CoronaVac. Namun, mereka belum mensertifikasi produk vaksin tersebut.

Indonesia juga Pesan Vaksin Covid-19 Sinovac

 

Pemerintah Indonesia juga memesan 3 juta vaksin Sinovac. Sebanyak 1,2 juta vaksin telah tiba di Tanah Air pada 6 Desember 2020 dan 1,8 juta akan tiba dalam waktu dekat. 

Padahal, vaksin tersebut belum menunjukkan kemanjuran mencegah Covid-19. Bahkan belakangan beredar kabar bahwa WHO menyatakan efektivitas vaksin Sinovac yang paling lemah dibandingkan 10 vaksin Covid-19 yang ada saat ini.

Terkait hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Lucia Rizka Andalusia, mengatakan tidak ada dokumen dan informasi resmi dari WHO yang membandingkan respon imunitas 10 kandidat vaksin. Begitu juga dengan pernyataan bahwa efektivitas vaksin Sinovac rendah.

"Hal ini pun sudah kami konfirmasikan kepada pihak WHO di Indonesia. Sampai saat ini belum ada pengumuman tingkat efikasi vaksin Sinovac baik dari produsen maupun badan pengawas obat di negara tempat dilakukannya uji klinik," ujar Lucia dilansir dari covid-19.go.id pada Minggu (20/12).

Selain itu, informasi bahwa hanya Indonesia yang memesan vaksin Sinovac juga tidak tepat. Menurut dia, sejumlah negara telah melakukan pemesanan vaksin Covid-19 dari perusahaan Tiongkok itu, seperti Brazil, Turki, Chile, Singapura, dan Filipina. Bahkan, Mesir juga sedang bernegosiasi untuk bisa memproduksi vaksin Sinovac di Mesir.

Lebih lanjut, Lucia menegaskan bahwa pemeirntah berkomitmen menggunakan vaksin Covid-19 yang aman, efektif, dan bermutu secepatnya.  BPOM, bersama Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli akan memastikan dan mengawal aspek keamanan, khasiat serta mutu dari vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia.

Pemerintah berharap vaksinasi bisa membawa Indonesia keluar dari pandemi. Meski begitu, program vaksinasi harus dibarengi dengan disiplin 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Kedua cara tersebut bisa memberikan perlindungan ganda untuk mencegah Covid-19. 

 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan