Retno Bertemu Menlu Rusia, Bahas Vaksin hingga Rencana Lawatan Putin

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kerja sama antara Indonesia dan Rusia di bidang kesehatan akan semakin diperkuat dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara kedua negara yang sedang difinalisasi.
7/7/2021, 08.38 WIB

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi melaksanakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Selasa (6/7).  Pertemuan tersebut, antara lain membahas upaya memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara di sektor kesehatan, termasuk terkait penyediaan vaksin Covid-19.

"Untuk kerja sama kesehatan jangka pendek, tentu saja isunya mengenai penyediaan vaksin, penyediaan obat-obatan terapeutik dan diagnostik. Rusia menyampaikan komitmennya untuk memperkuat kerja sama jangka pendek ini," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Selasa (6/7).

Ia mengatakan, bahwa Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito telah berkunjung ke Rusia untuk meninjau secara langsung fasilitas pembuatan vaksin Sputnik V pada bulan lalu. Menurut dia, Indonesia dan Rusia sudah bekerja sama dalam menangani pandemi Covid-19 sejak merebak pada Maret tahun lalu. 

"Isu ini menjadi bahasan utama dalam pembicaraan telepon antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret 2020,” ujarnya.

Retno menjelaskan, Rusia telah menyumbangkan obat anti virus Covid-19 dan peralatan medis kepada Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan Rusia di bidang kesehatan akan semakin diperkuat dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara kedua negara yang sedang difinalisasi.

“Kesepakatan itu nantinya akan menjadi dasar kerjasama untuk jangka menengah dan jangka panjang termasuk rencana produksi vaksin bersama antara Indonesia dan Rusia,” kata dia.

Ia pun menekankan, semua kerjasama dalam penanggulangan pandemi Covid-19 ini akan dilakukan sesuai dengan aturan dan pedoman dari otoritas kesehatan kedua negara dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain di bidang kesehatan, pembicaraan Retno dengan Sergei Lavrov juga mencaku kerja sama di bidang ekonomi. Ia menyebutkan Indonesia dan Rusia sebenarnya menargetkan nilai perdagangan bilateral dapat mencapai US$ 5 miliar atau setara Rp 72 triliun pada 2020. Namun, target tersebut tidak tercapai akibat pandemi Covid-19. Keduanya sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan yang saling menguntungkan.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi