KTT G20: Jokowi Sarankan Inovasi Teknologi untuk Capai Transisi Energi

Katadata
Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri dalam KTT G20 di Roma, Italia, awal November 2021.
Penulis: Lavinda
2/11/2021, 06.40 WIB

Presiden Joko Widodo RI menyarankan adanya sekeranjang sistem teknologi yang yang dapat ditawarkan kepada kelompok negara-negara G20, baik melalui kemitraan global maupun dukungan pendanaan internasional, untuk mendukung transisi energi.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan sesi kedua Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang bertema Perubahan Iklim dan Lingkungan, di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10) waktu setempat.

Pandangan Presiden itu membawa kepentingan negara berkembang, terutama terkait pemberdayaan agar dapat melakukan transisi energi melalui teknologi terjangkau. 

"Pak Presiden menyampaikan bahwa kita perlu memastikan transisi energi baru terbarukan berjalan seiring dengan prinsip keamanan, aksesibilitas, dan keterjangkauan," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam Konferensi Pers Hasil Pertemuan KTT G20 melalui saluran Youtube, Senin (1/11).

Menurut dia, dalam sesi kedua, Presiden Jokowi menekankan kerja sama dan tindakan nyata dalam perubahan iklim serta menghindari saling tunjuk kesalahan. Negara anggota G20 harus memberi contoh yakni, memimpin dunia dengan tindakan yang nyata. Penanganan perubahan iklim juga harus diletakkan dalam kerangka besar pembangunan berkelanjutan.

"Indonesia sebagai negara pemilik hutan tropis terbesar di dunia berperan strategis dalam upaya menangani perubahan iklim," katanya.

Menurut dia, posisi ini digunakan Indonesia untuk berkontribusi. Sebagai contoh, dia mengklaim deforestasi dapat ditekan pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir. Pemerintah juga mengaku telah melakukan rehabilitasi 3 juta hektare lahan kritis pada 2010-2019.

"kawasan net zero mulai dikembangkan dan green industrial park di kalimantan utara seluas 13.200 hektare menggunakan energi baru terbarukan dan menghasilkan produk hijau," ujarnya.