Rudal Rusia Gempur Kota Vasylkiv di Ukraina, Depot Minyak Terbakar

ANTARA/Reuters/Gleb Garanich/aww
Bangunan apartemen rusak akibat hantaman rudal di Kiev, Rusia, Sabtu (26/2/2022).
Penulis: Desy Setyowati
27/2/2022, 13.07 WIB

"Sanksi ini akan memastikan bahwa bank-bank ini terputus dari sistem keuangan internasional dan membahayakan kemampuan mereka untuk beroperasi secara global," demikian isi pernyataan bersama AS dan sejumlah negara di Eropa yang dirilis oleh Gedung Putih, dikutip dari CNN Internasional, Minggu (27/2).

Mereka mengatakan, hanya sejumlah bank terpilih yang bakal dikeluarkan dari SWIFT. Namun tidak disebutkan nama-namanya.

Dalam praktiknya, seorang pengacara AS mengatakan kepada Reuters bahwa dikeluarkan dari SWIFT tidak membuat transaksi terhenti sepenuhnya. "Itu membuat transaksi menjadi jauh lebih sulit dan meningkatkan biaya secara signifikan," kata dia dikutip dari Sydney Morning Herald.

“Anda memerlukan sistem perbankan yang berfungsi agar perekonomian berjalan,” ujar seorang analis. “Ini mengarah pada pelemahan ekonomi Rusia.”

AS dan Eropa juga menyiapkan sanksi yang menyasar bank sentral Rusia. Sedangkan Rusia telah membangun cadangan mata uang asing terbesar keempat di dunia dengan nilai lebih dari US$ 630 miliar.

Namun beberapa sumber menyampaikan bahwa belum ada keputusan akhir yang dibuat. “Struktur sanksi yang sedang dibahas belum jelas,” kata beberapa sumber.

Halaman:
Reporter: Antara