Bank Sentral Eropa Berpotensi Naikkan Suku Bunga Tiga Kali Tahun Ini

Pixabay
Ilustrasi. ECB pada akhirnya harus menaikkan suku bunga ke tingkat netral sebagai upaya normalisasi.
Penulis: Agustiyanti
27/4/2022, 11.13 WIB

Bank Sentral Eropa (ECB) berpotensi menaikkan bunga hingga tiga kali pada tahun ini. Pejabat ECB Martins Kazaks menyerukan keharusan bank sentral untuk segera keluar dari stimulus. 

ECB sudah mulai menarik stimulusnya dalam beberapa bulan terakhir. Namun, inflasi sudah melonjak hampir empat kali lipat dari target sebesar 2%. Bank Sentral telah mengintensifkan seruan untuk akhirnya mengakhiri kebijakan moneter sangat longgar selama hampir satu dekade.

"Kenaikan suku bunga pada Juli adalah mungkin dan masuk akal," kata Kazaks, yang merupakan Gubernur Bank Sentral Latvia, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/4). 

Ia mengatakan, pasar memperkirakan kenaikan 2-3 kali sebesar 25 bps hingga akhir tahun. Ia menilai prediksi itu sangat masuk akan.  "Apakah itu terjadi pada Juli atau September tidak berbeda secara dramatis, tetapi saya pikir Juli akan menjadi pilihan yang lebih baik," katanya.

Kazaks mengatakan bahwa sebagai bagian dari normalisasi, ECB pada akhirnya harus menaikkan suku bunga ke tingkat netral.  Berbagai perkiraan menempatkan suku bunga Eropa akan berada  pada 1% hingga 1,5%,  jauh di atas suku bunga deposito yang minus 0,5% saat ini dan suku bunga refinancing utama tertahan di nol.

Kazaks menambahkan bahwa awalnya ECB harus menaikkan suku bunga sebesar 25 bps, tetapi kenaikan ini tidak permanen. Dia juga mengatakan tidak ada alasan khusus bank sentral harus berhenti setelah kembali ke nol, bahkan jika itu adalah ambang psikologis.

ECB sejauh ini telah memandu pasar untuk kenaikan suku bunga hanya beberapa waktu  setelah skema pembelian obligasi, umumnya dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, berakhir pada kuartal ketiga. Namun demikian, formulasi ini terlalu kabur dan sebagian besar dewan pengatur penetapan suku bunga mendorong untuk mengakhiri pembelian obligasi pada awal kuartal ketiga, sehingga suku bunga mungkin bisa naik pada Juli.

"Mengakhiri Program Pembelian Aset (APP) pada awal Juli adalah tepat," kata Kazaks.

Ia menilai ada urgensi untuk menaikkan bunga karena ekspektasi inflasi bergerak semakin jauh di atas target ECB, sebuah tanda peringatan bahwa investor dan bisnis mulai meragukan tekad dan kemampuan ECB untuk mencapai targetnya lebih jauh.

Bank sentral telah berhati-hati karena inflasi di bawah targetnya selama hampir satu dekade dan berurusan dengan pertumbuhan harga yang berlebihan adalah fenomena yang relatif baru. "Saya kira (de-anchoring) belum terjadi, tapi risikonya ada. Makanya saya kira kenaikan suku bunga relatif cepat," katanya.