Sejak Eropa memberikan sanksi kepada Rusia dengan menghentikan impor minyak dan gas dari negara tersebut, Amerika Serikat meningkatkan pasokan gas alam cair ke Benua Biru. Amerika telah menggeser Asia sebagai tujuan terbesar pasar gas alam cair dan memindahkannya ke Eropa yang membeli dengan harga premium.
Berdasarkan data Badan Administrasi Informasi Energi AS, pengiriman gas alam cair ke Eropa hampir tiga perempat dari total pengiriman selama empat bulan pertama 2022. Secara harian, pengiriman gas alam cair dari Amerika ke Eropa itu tiga kali lipat dari rata-rata tahun lalu.
Bloomberg mencatat, sebelum Rusia menyerang Ukraina, Amerika hanya mengirim sepertiga dari total pengirimannya ke Eropa. Saat ini, AS menyumbang hampir setengah dari impor LNG Eropa, sekitar dua kali lipat dibandingkan 2021.
Sebelum Eropa menghentikan gas dari Rusia, Amerika memprioritaskan pengiriman kargo LNG ke Asia. Selama dua tahun terakhir, Asia menjadi tujuan hampir setengah dari kargo LNG AS dan kini volume ke Asia turun hingga setengahnya pada 2022.
AS juga telah meningkatkan volume ekspor gas alam cair secara keseluruhan tahun ini. Pengiriman bahan bakar super-dingin melonjak 18% dari level 2021 menjadi rata-rata 11,5 miliar kaki kubik per hari.
Uni Eropa dan Amerika telah membuat kesepakatan pengiriman gas alam sejak Maret. Perjanjian memasok LNG ke Eropa ini dibuat untuk membantu Eropa yang hendak menghentikan ketergantungannya pada gas Rusia.
Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolai Patrushev beberapa waktu lalu sebelumnya pernah mengatakan bahwa perusahaan dan lembaga keuangan AS berkembang pesat ke Eropa, memanfaatkan krisis Ukraina untuk keuntungan mereka.
Dikutip dari Telesur, Patrushev mengatakan bahwa segmen pasar gas Eropa sudah dikendalikan oleh perusahaan AS. Dia juga mengatakan perusahaan AS berminat menyediakan pasokan semikonduktor dan sektor teknologi tinggi lainnya untuk Eropa.
Sebelum Rusia menyerang Ukraina, negara itu merupakan pemasok energi yang signifikan ke Eropa, terutama gas alam selain batubara dan minyak mentah.
Adapun Amerika merupakan produsen gas alam cair terbesar dunia. Seiring perang Rusia-Ukraina, produsen gas alam cair meningkatkan produksinya untuk memasok kebutuhan ke Eropa.
Salah satunya, Cheniere Energy, eksportir terbesar Amerika, mengumumkan peningkatan investasi untuk menggenjot produksi mereka lebih dari 20% pada akhir 2025. Mereka juga membuat kesepakatan pasokan jangka panjang pembelian gas selama beberapa tahun ke depan.
Financial Times pada Juni lalu melaporkan Cheniere meningkatkan kapasitas produksi di Corpus Christi di pantai Texas. Kapasitas gas alam akan bertambah 10 juta ton per tahun, saat ini kapasitasnya sekitar 45 juta ton per tahun. Jumlah ini separuh dari total kapasitas produksi gas alam cair AS yang mencapai sekitar 99 juta ton.