Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat atas ditunjuknya Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia menggantikan Ismail Sabri Yakoob. Ucapan selamat itu disampaikan Jokowi secara langsung melalui sambungan telepon pada Kamis (24/11) di hari pengukuhan Anwar.
Dalam unggahan di akun media sosial twitter @Anwaribrahim, Perdana Menteri Malaysia yang baru itu terlihat mengenakan baju Teluk Belanga. Ia menerima telepon dari Jokowi sambil duduk.
“Terima kasih Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo yang menjadi kepala negara pertama yang menghubungi saya mengucapkan tahniah,” ujar Anwar dalam cuitan twitter @AnwarIbrahim seperti dikutip Jumat (25/11).
Dari video yang diunggah Anwar Jokowi terdengar mengucapkan selamat. Ia pun mengatakan bahwa Anwar merupakan sosok yang dikenal luas dan dihormati oleh rakyat Indonesia.
“Pemerintah beserta seluruh rakyat Indonesia saya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya yang mulia sebagai PM ke-10 malaysia,” ujar Jokowi.
Menanggapi ucapan selamat dari Jokowi, Anwar membalas dengan mengatakan bahwa ucapan selamat dari Jokowi sebagai kehormatan. Sambungan telepon itu juga menunjukkan kedekatan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia.
Anwar berharap di bawah kepemimpinannya hubungan antara Indonesia-Malaysia bisa ditingkatkan. Tidak hanya pada bidang perdagangan dan investasi tetapi juga dalam bidang kebudayaan. Anwar bahkan menyoroti isu pekerja yang selama ini sering menjadi pembahasan antara Indonesia dan Malaysia.
“Beberapa isu yang tampak terbatas termasuk soal pekerja dapat diluruskan dengan cara yang bersih,” ujar Anwar.
Anwar Ibrahim ditunjuk sebagai Perdana Menteri Malaysia setelah hasil pemilu Malaysia gagal menghasilkan suara terbanyak yang melebihi batas 50 persen suara. Koalisi antar partai pemenang pemilu pun tak kunjung terbentuk sehingga melahirkan parlemen gantung.
Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah akhirnya turun gunung dan menunjuk langsung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri Malaysia. Keputusan itu dibuat Raja setelah bertemu dengan para Raja Melayu dari seluruh negara bagian di Malaysia.
Anwar Ibrahim dikukuhkan sebagai Perdana Menteri pada Kamis (24/11) pukul 17.00 waktu setempat di Istana Negara Malaysia.