ECB Minta Raiffeisen Bank Austria Setop Bisnisnya di Rusia

Industry.co.id
Wina, ibu kota Austria
Penulis: Lavinda
24/3/2023, 14.54 WIB

Bank Sentral Eropa (ECB) meminta bank asal Austria, Raiffeisen Bank International Austria (RBIV.VI) untuk melepaskan bisnisnya yang menguntungkan di Rusia.

Berdasarkan lima orang sumber yang dikutip dari Reuters, tekanan tersebut muncul setelah seorang pejabat tinggi bagian pengawasan Amerika Serikat (AS) menyuarakan keprihatinan tentang bisnis Raiffeisen di Rusia dalam kunjungan ke Wina bulan lalu.

Dorongan dari Washington dan ECB menaikkan nilai tawar Austria dan bank terbesar kedua yang memainkan peran kunci dalam ekonomi Rusia. Pasalnya, posisinya semakin diperebutkan di tengah perang yang telah terjadi antara Rusia dan Ukraina selama setahun terakhir ini.

Dua orang sumber yang diwawancarai Reuters mengatakan, ECB tidak meminta Raiffeisen untuk segera meninggalkan Rusia, melainkan hanya melepas bisnis yang mencakup penjualan atau penutupan bank Rusia.

"Kami telah meminta bank untuk terus memantau bisnis di Rusia, dan idealnya, menguranginya dan menghentikannya sebanyak mungkin," kata juru bicara ECB, menambahkan hal sama yang telah dilakukan dengan semua lembaga terkait sejak Moskow. meluncurkan invasi ke Ukraina.

Kendati demikian, Raiffeisen belum berniat menjalankan aksinya sesuai keinginan bank sentral Eropa. Beberapa pejabat pemerintah Austria bahkan melihat tindakan tersebut sebagai campur tangan asing yang tidak beralasan.

Seorang juru bicara Raiffeisen mengatakan, mereka sedang mempertimbangkan sejumlah opsi terkait bisnisnya di Rusia, termasuk opsi keluar dari bisnisnya secara perlahan, dan mengurangi jumlah pinjaman di negara tersebut.

Raiffeisen Bank Austria sekarang menjadi bank Barat terpenting di Rusia, menawarkan jalur pembayaran dan menyumbang sekitar seperempat dari transfer euro ke negara itu, meskipun bank lain, seperti UniCredit Italia, masih ada. Sebelumnya, banyak perusahaan Barat, termasuk Bank Prancis Societe Generale, telah meninggalkan Rusia.

Pejabat ECB enggan menekan Raiffeisen untuk segera melakukan penjualan, khawatir hal itu dapat memicu pukulan finansial, setelah seminggu gejolak perbankan global.