WHO Akhiri Darurat Covid-19, Cina Masih Anggap Ada Risiko Penyebaran

ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie/hp.
Massa memadati tempat tes PCR di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Kota Beijing, Cina, Sabtu (3/12/2022) sore, hingga menimbulkan antrean panjang.
Penulis: Happy Fajrian
6/5/2023, 14.11 WIB

Direktur Umum WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya kemarin, dan merekomendasikan agar WHO menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

"Saya menerima saran itu. Oleh karena itu dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," kata Tedros seperti dikutip BBC, Jumat (5/5).

Dia menambahkan, keputusan tersebut telah dipertimbangkan dengan hati-hati selama beberapa waktu dan dibuat berdasarkan analisis data yang cermat. Namun, dia mengingatkan pencabutan tingkat siaga tertinggi tidak berarti bahaya telah berakhir. Status darurat dapat dipulihkan kembali, jika situasinya berubah.

“Hal terburuk yang dapat dilakukan negara mana pun sekarang adalah menggunakan berita ini sebagai alasan untuk lengah, untuk membongkar sistem yang telah dibangunnya, atau mengirim pesan kepada masyarakat bahwa Covid 19 tidak perlu dikhawatirkan,” lanjutnya.

Tedros menyebutkan, tingkat kematian akibat Covid 19 turun drastis dari puncaknya yang mencapai lebih dari 100.000 orang per pekan pada Januari 2021, menjadi 3.500 orang pada 24 April. Setidaknya tujuh juta orang meninggal dalam pandemi tersebut.

Menurut Tedros, angka sebenarnya kemungkinan mendekati 20 juta kematian , atau hampir tiga kali lipat dari perkiraan resmi. Maka itu, dia mengingatkan bahwa virus Covid 19 tetap menjadi ancaman yang signifikan.

Halaman: