Amerika Serikat Beri Paket Senjata Senilai Rp6,4 Triliun untuk Ukraina

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/WSJ/cf
Tentara Ukraina mengendarai sebuah tank di sepanjang jalan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di dekat kota Pokrovsk, Donetsk, Ukraina, Rabu (25/5/2022).
13/5/2024, 12.45 WIB

Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan militer terbaru senilai US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,4 triliun bagi Ukraina. Bantuan yang diserahkan pada Jumat (10/5) itu merupakan bantuan tahap ketiga untuk Ukraina sejak akhir April lalu.

Bantuan ini diberikan saat Kyiv tengah berusaha menahan pasukan Rusia di wilayah timur laut Kharkiv. Pada Kamis (9/5) waktu setempat, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy menyatakan negaranya tengah menghadapi situasi yang sangat sulit di wilayah timur. 

“Namun pasokan senjata baru dari AS akan datang dan kami bakal bisa menahan serangan Rusia,” katanya dilansir dari AP pada Senin (13/5).

Paket bantuan militer tersebut mencakup Sistem Artileri Roket Mobilitas Tinggi atau HIMARS dan roketnya, amunisi untuk sistem rudal National Advanced Surface to Air Missile atau NASAMS, artileri, amunisi antipesawat dan antitank. Juga ada serangkaian kendaraan lapis baja. Kendaraan ini meliputi kendaraan tempur Bradley Fighting Vehicle dan kendaraan taktis Mine-Resistant Ambush Protected atau MRAP yang tahan ranjau.

AS juga memberi sejumlah kapal patroli pantai dan sungai, trailer, amunisi penghancur, dan rudal anti-radiasi berkecepatan tinggi. Bantuan lain adalah alat pelindung diri, suku cadang dan senjata serta peralatan lainnya.

Senjata-senjata tersebut dikirim melalui otoritas penarikan presiden, yang mengambil sistem dan amunisi dari persediaan AS. Dengan begitu bantuan dapat digunakan dengan cepat di medan perang. 

Bantuan tersebut dikirim lewat Presidential Drawdown Authority atau PDA. Dengan kewenangan ini, presiden mengambil sistem dan amnusi dari persediaan AS sehingga bantuan bisa diberikan dengan cepat.

“Sebagaimana telah dijelaskan Presiden Biden, Amerika Serikat dan koalisi internasional yang kami bentuk akan terus mendukung Ukraina dalam membela kebebasannya,” kata Sekretaris Negara, Antony J. Blinken dilansir dari laman resmi Pemerintah AS, Senin (13/5).

Pada hari yang sama, Departemen Luar Negeri Amerika telah menyetujui penjualan darurat HIMARS ke Ukraina seniali US$ 30 juta. Departemen Luar Negeri ini bilang, Ukraina ingin membeli tiga unit HIMARS yang akan didanai pemerintah Jerman. Blinken menyetujui pembelian darurat ini sehingga mengambil HIMARS dari persediaan tentara AS.

Bila ditotal, Amerika sudah memberi bantuan militer sebanyak US$ 50,6 miliar kepada Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022 lalu.

 

Reporter: Amelia Yesidora