Bayi 19 Bulan di Malaysia Terdeteksi Kanker Ovarium

JABATAN BOMBA DAN PENYELAMAT MALAYSIA NEGERI SABAH/FACEBOOK
Daneen Auni Riksi, 19 bulan, didiagnosis menderita kanker ovarium stadium tiga. (Facebook/Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia Negeri Sabah)
Penulis: Agustiyanti
12/10/2024, 11.07 WIB

Seorang bayi berusia 19 bulan di Malaysia didiagnosis menderita kanker ovarium, penyakit yang biasanya menyerang wanita dewasa. 

Daneen Auni Riksi, didiagnosis menderita kanker ovarium stadium tiga dan kini tengah menjalan perawatan di Rumah Sakit Wanita dan Anak Sabah (HWKKS) di sini, akan segera menjalani kemoterapi.

Ibunya, Fallarystia Sintom, 25 tahun mengaku terkejut saat mengetahui bahwa anak bungsunya didiagnosis menderita kanker. Ia tak menduga hal ini karena penyakit tersebut biasanya diderita oleh wanita yang berusia di atas 40 tahun atau setelah menstruasi dimulai.

"Ketika saya diberi tahu, saya patah hati karena anak saya masih sangat muda dan ovarium kanannya sudah diangkat," katanya pada Rabu (9/10), seperti dikutip dari Sinar Daily. 

Saat ini, menurut dia, tim dokter sedang menyelidiki kasus ananya  karena cukup langka. Adapun ketika ditanya bagaimana kanker awalnya terdeteksi, Fallarystia menjelaskan, anaknya mengalami perut kembung dan sembelit sejak Agustus 2024.

 "Anak saya tidak nyaman, dan karena dia belum bisa bicara, dia hanya menangis saat kesakitan. Perutnya kembung, dan dia kesulitan buang air besar," ujarnya. 

Fallarystia mengatakan, anaknya juga menjadi kurang aktif dari sebelumnya dan hanya ingin digendong. Ia dan keluarga puna akhirnya mencari bantuan medis. Penyakit anaknya sempat tidak didiagnosis pada awal pemeriksaan di Rumah Sakit Kota Marudu.

Daneen kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Wanita dan Anak Sabah yang lebih besar pada 29 September. Di rumah sakit itulah kanker terdeteksi. Untuk mengangkat tumor berukuran 13,50 sentimeter, dia membutuhkan operasi segera. Baru setelah operasi Rabu lalu para dokter memastikan dia menderita kanker ovarium," katanya.

Ia mengatakan, para dokter menyarankan agar ada pengobatan untuk penyakitnya, yaitu kemoterapi. "Selama ada pengobatan, ada harapan, dan saya juga berdoa untuk kesembuhan anak saya," katanya.