April Mop, Momen Hari "Prank" dan "Hoax" Sedunia

freepik.com
Sebagian masyarakat dunia merayakan April Mop setiap tanggal 1 April.
Penulis: Safrezi Fitra
1/4/2021, 17.29 WIB

Di Norwegia, April Mop adalah perayaan untuk menghormati Loki, sang Dewa Kekacauan. Dalam sejarah negara tersebut pun, April Mop disebut sebagai Hari Loki atau Loki Bot. Masyarakat Norwegia saling menjaili, berbohong, atau melakukan lelucon hingga tengah hari setiap 1 April.

Sejarah berbeda terjadi di Spanyol, pada tanggal 1 April 1487 terjadi pembantaian yang dilakukan tentara salib terhadap umat muslim. Tentara salib menipu tentara muslim dengan mengatakan warga Spanyol akan dibebaskan dan dibawa keluar dengan menggunakan kapal. Begitu muslim Spanyol masuk ke dalam kapal, mereka justru dibunuh oleh tentara salib.

Salah seorang warga berkebangsaan Inggris mulai merayakan April Mop pada 1700-an. Pada hari itu, orang-orang saling berbohong atau melempar lelucon hingga tengah hari tanpa merasa bersalah atau disalahkan.

Di Skotlandia, April Mop biasanya disebut dengan Hari Huntigowk. Gowk merupakan orang yang terkenal suka membohong di negara tersebut. Di India, April Mop mirip dengan perayaan Holi di India pada 31 Maret.

Pelarangan April Mop

Meski April Mop hanya sekadar bermaksud becanda, tidak semua orang bisa menerima. Kadar rasa atau selera humor setiap orang berbeda, bahkan beberapa akan melihat April Fools itu sebagai tindakan yang tidak baik. Makanya, banyak juga negara yang menolak, bahkan melarang penduduknya memperingati April Mop.

Enam tahun lalu, pemerintah Tiongkok melarang April Mop, karena bertentangan dengan nilai inti sosialis yang dianut negara tersebut. April Mop berpotensi mencemarkan nama baik atau menyesatkan orang lain. Apalagi di era internet saat ini, desas-desus, gosip, dan berita yang tidak benar, hoax sangat mudah tersebar.

Tahun lalu juga ada beberapa negara yang membatasi hingga melarang perayaan April Mop karena dunia sedang dilanda pandemi Covid-19. Kebijakan ini untuk meminimalisir beragam informasi hoaks, terutama terkait Covid-19.

Negara-negara yang melarang April Mop ini pun mengancam akan menindak tegas masyarakat yang menjadikan Covid-19 sebagai lelucon di perayaan April Mop. Thailand salah satu negara yang akan memberikan hukuman hingga lima tahun penjara bagi yang melanggar pelarangan ini.

Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen mengatakan akan memberikan hukuman tiga tahun penjara atau denda hingga US$ 160 ribu atau sekitar Rp 2,3 miliar. Negara lain seperti Jerman dan India juga melarang masyarakat membuat lelucon April Mop yang berkaitan dengan Covid-19.

Halaman: