Obat Batuk Kering dan Berdahak yang Ampuh dan Aman

Africa Studio/stock.adobe.com
Ilustrasi seorang wanita menderita batuk
Editor: Redaksi
3/9/2021, 11.30 WIB

Batuk merupakan masalah kesehatan. Batuk adalah cara tubuh merespons ketika sesuatu mengiritasi tenggorokan atau saluran udara. Menurut Mayo Clinic, iritasi merangsang saraf yang mengirim pesan ke otak untuk memberi perintah kepada otot dada dan perut agar memaksa iritan keluar.

Sylvia A. Price dan Lorraine M. Wilson dalam buku Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit membedakan batuk menjadi dua, yaitu batuk kering (non-produktif) dan batuk berdahak (produktif).

Batuk berdahak adalah mekanisme perlindungan yang berfungsi untuk mengeluarkan molekul asing (virus, debu, kuman, dll.) dan dahak dari tenggorokan. Dahak yang dikeluarkan ini membersihkan molekul asing yang masuk ke tubuh.

Batuk kering adalah batuk yang tidak mengeluarkan dahak. Batu ini terasa gatal di bagian tenggorokan yang memicu refleks batuk. Hal itu terjadi karena ada peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan.

Umumnya, batuk akan hilang dengan sendirinya. Pengobatan alami dapat membantu meredakan batuk, seperti:

  • Minum air yang cukup agar tetap terhidrasi.
  • Menghirup uap hangat atau menggunakan pelembab udara.
  • Berkumur dengan air asin hangat.
  • Permen batuk.
  • Jangan merokok.
  • Menghindari alergen seperti serbuk sari, debu, hewan, atau jamur.
  • Menghindari iritasi yang dihirup seperti asap, debu, dan polutan lainnya.

Perlu diwaspadai bahwa batuk merupakan salah satu gejala Covid-19, terutama jika disertai demam tinggi dan anosmia (tidak bisa mencium bau).

Untuk meredakan batuk, Anda dapat mengonsumsi obat batuk sesuai dengan jenis batuk berdahak atau kering.

Obat Batuk Kering

Batuk kering dapat diatasi dengan antitusif, yaitu obat batuk kering yang bekerja untuk meredakan batuk dengan menghalangi refleks batuk. Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), jika penyebab batuk tidak diketahui, penggunaan antitusif mungkin berguna untuk batuk yang mengganggu tidur.

Menurut BPOM, antitusif dibedakan menjadi dua yaitu dekstrometorfan dan kodein fosfat.

1. Dekstrometorfan

Dekstrometorfan (DXM) adalah jenis obat batuk kering yang bekerja dengan mengurangi aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk. Obat ini paling sering digunakan dan dijual bebas. Dekstrometorfan dapat berbentuk sirup, tablet, semprotan, dan permen.

Dosis: 

  • Dewasa: 30 mg, tiap 6-8 jam.
  • Anak-anak 6-12 tahun: 7 mg tiap 4 jam, atau 15 mg tiap 6-8 jam.
  • Anak-anak 4-6 tahun: 3,5 mg tiap 4 jam, atau 7,5 mg tiap 6-8 jam.

Beberapa produk obat batuk kering yang mengandung dekstrometorfan:

  • Actifed Plus Cough Suppressant.
  • Komix Kid.
  • Bodrex Flu & Batuk Tidak Berdahak.
  • OBH Nufa Plus.
  • Panadol Cold And Flu.

2. Kodein Fosfat

Kodein fosfat adalah jenis antitusif untuk meredakan batuk kering. Obat ini bekerja dengan memblokir sinyal rasa sakit yang dikirim oleh otak ke berbagai area tubuh. Kodein juga digunakan untuk mengendalikan batuk.

Kodein fosfat tersedia dalam bentuk tablet 10, 15, dan 20 mg, atau dalam bentuk kapsul dan sirup. Obat ini masuk kategori opioid (narkotika) yang dibuat dari ekstrak tumbuhan opium. Oleh sebab itu, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter.

Obat Batuk Berdahak

Batuk berdahak dapat diatasi dengan ekspektoran, yaitu obat batuk berdahak yang berfungsi untuk mengencerkan dahak di saluran udara, membersihkan kemacetan, dan membuat pernapasan lebih mudah.

Ada beberapa kategori ekspektoran. Jenis gliseril guaiakolat paling umum digunakan dan dijual di apotek. Beberapa produk gliseril guaikolat adalah:

  • Actifed Plus Expectorant
  • Koldex Batuk Pilek
  • Komix
  • Benadryl Clear Action
  • Bisolvon Extra
  • Bodrexin
  • Oskadon Flu Dan Batuk Berdahak

Penyebab Batuk Kering dan Berdahak

Penyebab batuk berbeda sesuai dengan jenis batuk berdahak atau kering. Simak penjelasan berikut dilansir dari artikel Dry and wet coughs oleh Dr. Liesl Brown.

Penyebab batuk kering:

  • Asma.
  • Alergi.
  • Paparan iritan seperti polusi udara dan debu.
  • Penyakit refluks gastroesofageal atau gastro-oesophageal reflux disease (GORD).
  • Obat-obatan.
  • Merokok.
  • Laryngotracheobronchitis, yaitu infeksi saluran napas bagian atas yang menghalangi pernapasan dan memiliki batuk menggonggong yang khas.

Penyebab batuk berdahak:

  • Demam atau flu.
  • Radang paru-paru.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), termasuk emfisema dan bronkitis kronis.
  • Bronkitis akut.
  • Asma.
  • Batuk pada bayi, balita, dan anak-anak yang berlangsung kurang dari tiga minggu hampir selalu disebabkan oleh pilek.

Waspada Gejala Batuk saat Pandemi

Batuk adalah salah satu gejala Covid-19 yang paling umum. Gejala umum lain berupa demam dengan suhu lebih dari 38 derajat celcius dan sesak napas.

Jika ada orang yang dalam 14 hari sebelum muncul gejala tersebut pernah merawat/kontak erat dengan penderita Covid-19, maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut untuk memastikan diagnosisnya.

Jika terbukti positif, langkah pertama yang dilakukan adalah isolasi mandiri. Menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, berikut hal-hal yang perlu dilakukan saat isolasi mandiri. 

  • Selalu memakai masker dan membuang masker bekas  di tempat yang ditentukan.
  • Jika sakit (ada gejala demam, flu dan batuk), maka tetap di rumah. Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat.
  • Manfaatkan fasilitas telemedicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik. Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19.
  • Selama di rumah, bisa bekerja di rumah. Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.
  • Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk dan sesak nafas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan dan mandi dan tempat tidur.
  • Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan lakukan etika batuk dan bersin.
  • Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan desinfektan. Selalu berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (±15-30 menit)
  • Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Jika batuk Anda belum sembuh setelah 18 hari atau 3 minggu dan negatif Covid-19, segera konsultasi dengan dokter. Terutama jika muncul tanda-tanda serius seperti kulit kebiruan, kesulitan bernapas, dan demam disertai ruam.