• Level baik: 0-15 µgram/m3.
  • Level sedang: 16-65 µgram/m3.
  • Tidak sehat: 66-150 µgram/m3.
  • Sangat tidak sehat: 151-250 µgram/m3.
  • Level berbahaya: >250 µgram/m3.

Kualitas udara PM 10 Berdasarkan EPA (Environmental Protection Agency)

  • Level Baik: kurang dari 40 µgram/m3.
  • Level sedang: 40-80 µgram/m3.
  • Level buruk: 80-120 µgram/m3.
  • Level sangat buruk: 120-300 µgram/m3.
  • Level berbahaya: lebih dari 300 µgram/m3.

Perbedaan Level PM 2.5 dan PM 10

1. Berdasarkan ukuran

PM 10 adalah partikel udara berukuran 10 mikrometer atau lebih kecil. Partikel ini ditemukan pada debu dan asap. Sedangkan PM 2.5 merupakan partikel berukuran 2.5 mikron (mikrometer). Kedua partikel ini lebih kecil dari diameter rambut manusia yang berukuran 50-70 mikrometer.

2. Sumber emisi

PM 2.5 dibentuk dari emisi pembakaran bensin, minyak, bahan bakar, dan kayu. Sementara itu, PM 10 ditemukan pada tempat pembangunan, pembuangan sampah, pertanian, kebakaran hutan, debu, serbuk sari, dan fragmen bakteri.

Mengutip dari Arb.ca.gov, PM terbentuk langsung dari sumbernya. Selain sulfur oksida dan nitrogen oksida, partikel udara ini bisa terbentuk dari sumber alami seperti pohon dan tempat tumbuhnya berbagai tanaman (vegetasi).

3. Dampak kesehatan

Pm 2.5 dapat mengendap di permukaan dan bagian paru-paru dalam. Sedangkan PM 10 mengendap di saluran udara yang lebih besar di paru-paru. Kedua polutan ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan inflamasi paru.

Efek jangka pendek (sampai 24 jam) dari PM 2.5 yaitu penyakit jantung, paru-paru, bronkitis, dan serangan asma. Efek kesehatan ini berdampak pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang lebih tua.

Efek jangka panjang dari menghirup PM 2.5 bisa bertahun-tahun bahkan berpotensi menyebabkan kematian dini, penyakit jantung, paru kronis, serta terjadi penurunan fungsi paru-paru pada anak.

Dampak kesehatan jangka pendek PM10 berhubungan dengan penyakit pernapasan seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Jika terpapar jangka panjang, PM 10 dapat menyebabkan kematian. Menurut Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC), polusi udara di luar ruangan dapat menyebabkan kanker paru-paru.

4. Dampak lingkungan

PM 2.5 dapat mempengaruhi cara pandang mata, karena cahaya diserap dan dihamburkan di atmosfer. PM juga mendorong pemanasan global dan berpengaruh pada udara dingin. Polusi lingkungan ini berpengaruh buruk pada tanah dan kejernihan air. Selain itu, kandungan senyawa logam pada partikel udara dapat mengubah pertumbuhan dan hasil tanaman.

5. Partikel udara dalam rumah

PM 2.5 dapat ditemukan di bagian pintu, jendela, dan kaca. Beberapa polusi udara dapat ditemukan dari serbuk sari, spora jamur, tungau debu, dan kecoa. Kegiatan dalam rumah seperti merokok tembakau, memasak dan membakar kayu, lilin atau dupa juga meningkatkan polusi udara. Selain itu, partikel udara bisa terbentuk dari penyegar udara dan produk pembersih rumah tangga.

Halaman: