Manfaat Kopi untuk Memperkecil Peluang Terinfeksi Covid-19

ANTARA FOTO/Fauzan/pras.
Sajian kopi koya, kopi khas Minahasa, Sulawesi Utara saat ini mulai menjadi primadona tersendiri bagi pecinta kopi. Di ketinggian 800 meter di atas permukaan laut, dua sahabat, Real Ogi dan Pedro Pangemanan mengembangkan kopi dari daerahnya agar lebih dikenal di luar daerah.
Penulis: Alfons Yoshio
7/10/2021, 08.30 WIB

“Umumnya penderita Covid-19 mengalami gejala hilangnya indera penciuman atau anosmia. Kopi bisa digunakan untuk mendeteksi gejala tersebut karena memiliki rasa dan aroma yang kuat,” tambahnya.

Temuan teranyar ini mendukung banyak penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kopi bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Hal ini karena adanya kandungan polifenol dan fenolik yang memiliki sifat antioksidan. 

Meski mampu meningkatkan kekebalan tubuh, namun dianjurkan tidak mengonsumsi kopi dalam keadaan perut kosong. “Minum kopi saat perut kosong bisa memungkinkan naiknya kadar gula darah, asam lambung, dan risiko kena sakit maag,” ujar Sri.

Ia juga mengingatkan, kalau penelitian ini belum membuktikan hubungan sebab-akibat langsung antara kopi dan Covid-19. Oleh karenanya dibutuhkan penelitian lebih lanjut.

“Penelitian memang menemukan minum kopi bisa menurunkan risiko Covid-19. Namun secara sendiri kopi juga tidak bisa serta merta menurunkan risiko Covid-19,” tegasnya. 

Mengonsumsi kopi baiknya juga diimbangi dengan pola makan sehat. Para peneliti menyarankan, memakan banyak sayuran dan mengurangi konsumsi daging olahan juga dapat mengembangkan kekebalan yang lebih baik terhadap virus.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan