Manfaat Buah Salak, Amankah untuk Ibu Hamil?

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.
Buah salak.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Safrezi
27/10/2021, 12.38 WIB

Manfaat Buah Salak untuk Kecantikan

Selain untuk kesehatan, salak baik untuk kecantikan. Biji salak disebut ampuh mencegah penuaan dini. Hal tersebut karena dalam biji salak terkandung zat polifenol sebagai antioksidan, protein, dan karbohidrat.

Untuk mendapatkan khasiat tersebut, siapkan 100 gram biji salak pondoh dan hancurkan hingga berbentuk kepingan. Kemudian, jemur selama beberapa hari sampai kering.

Selanjutnya, sangrai biji salak selama dua jam, pastikan biji tidak sampai gosong. Setelah itu, tumbuk halus atau blender biji salak. Lalu, seduh dengan air panas. Biji salak terasa seperti kopi, namun dengan cita rasa yang sedikit berbeda.

Selain cara di atas, buah salak bisa dimanfaatkan sebagai masker wajah. Cara ini berkhasiat membuat kulit semakin cerah, tampak lebih putih, mencegah penuaan dini, hingga menghilangkan noda hitam pada wajah.

Cara membuat masker salak cukup mudah. Pertama-tama, cuci buah salak hingga bersih, ambil dagingnya, lalu parut hingga halus.

Selanjutnya, aplikasikan ke seluruh area wajah yang sudah dicucui bersih terlebih dahulu. Diamkan masker selama kurang lebih 10-15 menit hingga mengering. Jika sudah, bilas wajah sampai bersih.

Efek Samping Buah Salak

Walaupun mengandung banyak nutrisi dan baik untuk ibu hamil, mengonsumsi buah salak nyatanya memiliki efek samping, khususnya jika disantap dalam jumlah berlebih.

Salak tidak baik untuk penderita maag. Hal tersebut karena beberapa kandungan salak  dapat menyebabkan lambung menjadi luka.

Kandungan protein, serat pangan, dan karbohidrat yang sulit diproses membuat buah ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diproses di dalam tubuh. Sehingga membutuhkan banyak asam dalam proses pencernaannya. Produksi asam lambung yang tinggi inilah yang dapat memicu serangan penyakit maag.

Penderita tifus sebaiknya menghindari buah salak. Sebab makanan berserat tinggi tidak baik untuk penderita tifus, bahkan dapat memperburuk kondisi.

Demam tifoid adalah jenis demam enterik, bersama dengan demam paratifoid. Penyebabnya adalah bakteri Salmonella Typhi, juga dikenal sebagai Salmonella enterica serotipe Typhi yang tumbuh di usus dan darah. Tifoid menyebar dengan makanan, minuman, atau air yang terkontaminasi dengan kotoran orang yang terinfeksi.

Mengonsumsi salak dengan jumlah berlebih juga tidak baik untuk pencernaan. Jumlah serat yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah perut, seperti sembelit.

Halaman: