Cara Mengatasi Kecemasan Akibat Muncul Omicron, Varian Baru Covid-19

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Pengendara motor melintasi mural bertemakan sosialisasi untuk vaksinasi COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Senin (15/11/2021).
11/12/2021, 08.15 WIB

Pandemi corona belum usai. Dunia kembali dihadapkan dengan kemunculan varian baru Covid-19 yang dinamakan omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, varian ini pertama kali teridentifikasi di Afrika Selatan pada 9 November lalu. 

WHO sudah memasukan varian omicron ke dalam daftar Varian of Concern (VOC). Ini merupakan varian yang menjadi perhatian karena tingkat penularan dan virulensi yang tinggi serta menurunkan efektivitas diagnosis, terapi, dan vaksin yang ada.

Namun, hingga saat ini para ahli masih melakukan studi lanjutan. Meski diimbau untuk berhati-hati, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menerapkan protokol kesehatan.

"Sampai saat ini, Technical Advisory Group on Virus Evolution (TAG-VE) dari WHO menyatakan bahwa terkait efek transmisibilitas dan keparahan gejala yang ditimbulkannya masih belum pasti dan perlu diperdalam dengan studi lanjutan," katanya beberapa waktu lalu.

Kemunculan varian baru tentu dapat memunculkan rasa cemas bagi masyarakat. Melansir dari pemberitaan Huffington Post, Konsultan Psikologi Klinis dan pendiri lembaga amal kesehatan mental pemuda Stem4 Nihara Krause mengatakan, terdapat beberapa cara untuk mengatasi kecemasan tersebut.

Pertama, fokuskan diri pada masa kini daripada masa depan. Nihara mengatakan, orang cenderung membuat skenario buruk di masa depan ketika merasa gelisah di masa sekarang. Hal tersebut justru membuat rasa tidak tenang semakin muncul.  “Penting untuk tetap fokus dengan apa yang ada saat ini,” katanya.

Kedua, jika skenario yang lebih buruk muncul dalam pikiran, jangan diabaikan. Melainkan, tenangkan pikiran dan pikirkan alternatif atau solusi yang tepat dan tidak terlalu mengkhawatirkannya. 

Contohnya, jika skenario terburuknya adalah pengetatan pembatasan sosial, pikirkan solusi untuk menghadapinya seperti mencari cara untuk berkegiatan nyaman di rumah.

Ketiga, berhenti mengonsumsi pemberitaan berlebihan. Hindari mendengarkan pemberitaan berlebih yang berasal dari media sosial, platform grup obrolan, internet atau media lainnya. 

Mengonsumsi berita tanpa disaring dapat memunculkan kecemasan. Untuk tetap mendapat informasi terkini, tentukan sumber informasi yang terpercaya dengan frekuensi mencari berita yang lebih jarang. 

Keempat, rencanakan hal positif dan menyenangkan untuk merayakan akhir tahun agar kesehatan mental tetap terjaga. Beragam hal dapat dilakukan untuk merayakannya dengan tetap menjaga protokol kesehatan. 

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan