Studi menunjukkan bahwa dua spesies gurita yakni gurita biasa octopus vulgaris dan octopus bimacoluides, gurita asal California, memiliki kesamaan molekul dengan otak manusia.
Temuan ini hasil studi yang dilakukan Remo Sanges dari Scuola Internazionale Superiore di Studi Avanzati (SISSA) of Trieste dan Graziano Fiorito dari Stazione Zoologica Anton Dohrn of Naples. Studi yang dipublikasikan di BMC Biology, melibatkan tim internasional dengan lebih dari dua puluh peneliti dari seluruh dunia.
Berdasarkan studi, ditemukan fakta bahwa gurita dan manusia punya trasnposon atau "gen melompat", seberkas DNA yang bisa berpindah tempat dari satu genom (satu set DNA) ke genom yang lain.
Para peneliti memakai teknik pengurutan generasi untuk memeriksa dan memahami kesamaan molekul dari sistem saraf gurita.
"Saya benar-benar melompat dari kursi ketika, di bawah mikroskop, saya melihat sinyal aktivitas kuat dari elemen di lobus vertikal, struktur otak dalam gurita yang jadi pusat belajar dan kemampuan kognitif, seperti hippocampus pada manusia,” kata Giovanna Ponte dari Stazione Zoologica Anton Dohrn, dikutip dari Geo TV, Rabu (29/6).
Genom gurita punya "gen melompat", yang sebagian besar tidak aktif, sama seperti manusia. Lebih lanjut, para peneliti menemukan elemen Long Interspersed Nuclear Elements (LINE), yang kemungkinan aktif dan juga ditemukan dalam genom manusia, di bagian otak gurita yang terkait dengan kemampuan kognitif hewan.
"Kesamaan antara manusia dan gurita yang menunjukkan aktivitas elemen LINE di pusat kemampuan kognitif ini dapat dijelaskan sebagai contoh evolusi konvergen yang menarik,” kata Giuseppe Petrosino dari Stazione Zoologica Anton Dohrn dan Stefano Gustincich dari Istituto Italiano di Tecnologia.
Science Daily menyebutkan gurita merupakan organisme luar biasa dengan otak yang sangat kompleks dan kemampuan kognitif yang unik di antara invertebrata. Dalam beberapa hal ia memiliki lebih banyak kesamaan dengan vertebrata daripada dengan invertebrata.