Mencermati Seluk-beluk Perbedaan CV dan Riwayat Hidup

Unsplash/Van Tay Media
Ilustrasi, seorang rekruter mewancarai pelamar kerja.
Penulis: Ghina Aulia
Editor: Agung
9/9/2022, 18.41 WIB

Untuk jumlah halaman, keduanya hampir sama, di mana CV umumnya memiliki 1-2 halaman dan riwayat hidup hanya satu halaman. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pembaca atau rekruter.

2. Kegunaan

Perbedaan CV dan riwayat hidup yang kedua, adalah soal kegunaannya. Umumnya, CV hanya digunakan untuk mencari pekerjaan atau mendaftar program seperti beasiswa, relawan dan lainnya. Sedangkan riwayat hidup selain mencari pekerjaan, juga umum tercantum dalam karya seorang penulis, khususnya penulis buku.

Riwayat hidup biasanya ditulis oleh pihak penerbit atau orang ketiga lainnya. Pada halaman tersebut, biasanya mencantumkan profil singkat, riwayat pendidikan, pekerjaan dan karya-karya penulis.

Selain itu, contoh lainnya adalah profil seorang pemimpin perusahaan yang biasanya termuat di situs perusahaan. Hal tersebut juga termasuk ke dalam riwayat hidup.

Selain menginformasikan sang pemimpin secara individu, juga bertujuan untuk membantu branding perusahaan. Karena organisasi (perusahaan) dapat tergambar dari pemimpinnya.

Singkatnya, CV adalah dokumen berisi perjalanan hidup secara akademis dan profesional. Sedangkan riwayat hidup adalah bentuk lebih lengkap dan spesifik yang dibuat menjadi cerita.

Faktanya, di Indonesia riwayat hidup terkadang dibuat dalam bentuk format yang sangat mirip dengan CV. Demikian juga pada acara penting seperti seminar dan konferensi, pembicara terkadang menyerahkan CV kepada pembawa acara yang nantinya dibacakan kembali dalam bentuk cerita.

Ketika Anda mencoba untuk mencari ‘contoh riwayat hidup’ pada mesin pencarian seperi Google dan Bing, yang muncul juga menyerupai CV dan resume. Dengan ini, terlihat pergeseran makna mengenai riwayat hidup.

Menariknya, riwayat hidup juga banyak ditulis oleh orang ketiga dan membuatnya menjadi sebuah buku. Buku tersebut khusus berisikan perjalanan hidup tentang orang yang diceritakan.

Umumnya, buku tersebut disebut biografi. Selain itu, juga ada buku serupa yang ditulis sendiri oleh orang yang diceritakan, namanya adalah Autobiografi. Dua macam buku tersebut termasuk ke dalam jenis buku genre nonfiksi.

Meski demikian, sepertinya hal tersebut tidak menjadi kendala, khususnya bagi pelamar kerja. Persamaan persepsi ini tentu sangat memudahkan bagi pelamar dan rekruter.

Halaman: