Selesai menempuh pendidikan tingkat menengah atau sekolah menengah atas (SMA), perjalanan akademis seseorang umumnya akan berlanjut ke jenjang pendidikan tinggi. Salah satu dilema yang kerap terjadi, adalah menentukan jurusan kuliah.
Beberapa orang sudah menentukan pilihan sejak awal untuk masuk ke jurusan kuliah atau konsentrasi pendidikan tertentu di perguruan tinggi. Ini terutama untuk orang yang sudah mengetahui minat dan bakat yang dimiliki.
Namun, masih banyak siswa SMA yang kebingungan hendak memilih jurusan kuliah. Selain masih bimbang, hal yang juga ditakuti adalah salah memilih jurusan, yang biasanya menyebabkan kurang lancarnya proses perkuliahan. Nah, berkaitan dengan hal tersebut, ulasan berikut ini akan menguraikan bagaimana cara menentukan jurusan kuliah.
Sebelum masuk ke pembahasan, cara yang paling sederhana adalah berkonsultasi dengan konselor pendidikan. Misalnya Guru BK di sekolah. Selain itu, juga bisa dengan orang tua. Namun, penentuan bidang studi utamanya menjadi pilihan yang muncul dari dalam diri sendiri. Dilansir dari situs Zety, berikut ini adalah ulasannya.
Cara Menentukan Jurusan Kuliah
Memilih jurusan kuliah bisa menjadi tonggak karir Anda di masa depan. Maka dari itu, penting untuk mengetahui minat dan keinginan. Selain itu, pertimbangan lainnya adalah potensi dan tujuan yang ingin dicapai.
1. Identifikasi Minat, Nilai, Passion dan Kemampuan
Minat, nilai, passion dan kemampuan merupakan empat hal penting yang diketahui dari diri Anda sendiri. Ketika sudah tahu betul, Anda dapat mengambil jurusan kuliah yang sejalan.
Tujuannya, adalah mengembangkan apa yang sudah Anda miliki agar bisa lebih mahir. Namun Anda juga harus memastikan bahwa minat tersebut adalah yang paling cocok dan menanamkan prinsip bahwa itulah pilihan Anda.
2. Pertimbangan Masa Depan
Seperti yang beberapa kali dibahas di paragraf-paragraf sebelumnya, masa depan bisa menjadi hal utama yang dijadikan pertimbangan. Sederhananya, Anda dapat memperkirakan profesi apa yang ingin dijalani nanti. Bisa dari aspek pekerjaan, ekonomi dan peluang Anda mencapainya.
3. Pilih Universitas yang Tepat
Salah satu yang penting juga adalah menentukan kampus. Pastikan bahwa jurusan yang diinginkan berada di universitas yang memadai. Baik dari segi fasilitas, pengajar dan penunjang lainnya.
Anda harus mencari tahu apakah bakat dan minat Anda dapat dikembangkan secara maksimal atau tidak. Tidak hanya itu, mungkin Anda juga bisa mempertimbangkan hubungan kemitraan kampus untuk mencapai perusahaan impian.
4. Beri Waktu untuk Diri Sendiri
Meski terkesan sepele, Anda sebaiknya memberikan waktu untuk merenung dan memikirkan lebih dalam mengenai jurusan yang akan dipilih. Dilansir dari Zety.com, beberapa kampus di Amerika Serikat (AS) biasanya memberikan waktu calon mahasiswa untuk memilih program studi.
Demikian juga di Indonesia, sebelum tes penerimaan berlangsung, Anda harus mempertimbangkannya dengan matang.
5. Cari Bantuan
Apabila masih terus dilema, Anda bisa mencari bantuan atau meminta nasihat dari orang-orang. Misalnya orang tua, saudara atau profesional. Di sekolah, Anda bisa berdiskusi dengan Guru Bimbingan Konseling.
6. Pertimbangkan Kemungkinan Buruk
Ketika Anda tergiur memilih jurusan dengan pertimbangan baiknya, tentu selalu ada kemungkinan buruk di balik itu. Maka dari itu, penting untuk menelusuri program studi di universitas yang diinginkan. Anda bisa mengetahuinya juga dengan bertanya dari alumni.
7. Ubah Pikiran Anda
Opsi ini dapat dilakukan oleh Anda yang nekat dan menyukai tantangan. Alih-alih mencari jurusan sesuai minat, Anda justru dapat memilih program studi yang belum pernah terpikiran sebelumnya. Namun bukan berarti ketidaktahuan tidak membuahkan hasil yang bagus. Anda dapat lebih berkembang dengan belajar lebih banyak.
8. Reality Check
Poin ini berkaitan dengan pertimbangan masa depan yang sudah dibahas sebelumnya. Misalnya dengan merinci pekerjaan apa saja yang bisa Anda jalankan setelah lulus.
Tak hanya itu, lebih lengkap juga dijelaskan pada US News terkait pemilihan jurusan kuliah. Salah satunya dengan mempertimbangan penghasilan setelah lulus. Yaitu dengan menghitung gaji, apakah nilai yang dihasilkan akan sesuai dengan biaya pendidikan yang dihabiskan.
Maka dari itu, penting untuk mencari tahu rentang gaji untuk lulusan baru dari jurusan yang akan dipilih. Baik sejalan atau tidak, setidaknya Anda memiliki gambaran.
Selain itu, Anda juga bisa memperkirakannya dengan mencari tahu biaya pendidikan di kampus yang Anda tuju. Biasanya dapat ditemukan di situs resmi universitas atau melalui alumni.
Mengutip Best Colleges, ternyata sejumlah mahasiswa justru tidak mementingkan esensi pekerjaan dibanding gaji yang ditawarkan. Mungkin Anda termasuk salah satunya. Pertimbangan ini cocok untuk Anda yang memiliki jurusan non-STEM, yaitu ilmu sosial, humaniora, seni, sastra dan manajemen.
Apabila Anda memiliki pilihan lebih dari satu, sebaiknya menyusun skala prioritas. Masukkan pertimbangan dari berbagai aspek yang sudah dijelaskan sebelumnya. Maka Anda akan mengetahui mana yang lebih berisiko dan menguntungkan.
Demikian penjelasan mengenai bagaimana cara menentukan jurusan kuliah yang bisa Anda lakukan. Harus diingat bahwa program studi tidak selalu menentukan karir Anda di masa depan. Namun bisa menentukan ilmu apa yang akan Anda kuasai yang nantinya akan berguna di dunia pekerjaan.