Panen Perikanan Budidaya Diramal Capai 450 Ribu Ton Meski Ada Corona

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Ilustrasi. Sejak penyebaran virus corona, harga udang dan ikan air payau laut hasil budidaya mengalami penurunan 20-30%.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
7/4/2020, 11.18 WIB

Kementerian Kelautan dan Perikanan memastikan produksi perikanan budidaya tanah air tak terganggu di tengah pandemi virus corona. Estimasi panen komoditas sektor ini diperkirakan mencapai 450 ribu ton.

"Itu angka estimasi hasil panen tiga bulan, dari April sampai Juni 2020," kata Menteri Edhy Prabowo seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (7/4).

Edhy menjelaskan, komoditas perikanan budidaya yang dimaksud meliputi ikan air tawar, ikan laut non-udang, dan udang. Peinciannya, estimasi panen ikan air tawar sebanyak 341.494 ton, budidaya ikan laut nonudang 4.400 ton, dan udang 104.941 ton.

Lokasi panen tersebar di sejumlah wilayah seperti Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan hingga Maluku.

(Baca: Banyak Restoran Tutup Terimbas Corona, Permintaan Ikan Anjlok 20%)

Untuk mendukung perikanan budidaya di tengah virus corona, Edhy meminta Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mempertimbangkan penundaan kenaikan harga pakan ikan dan udang. Menurutnya, sinergi dibutuhkan agar roda ekonomi berjalan dan pembudidaya tetap sejahtera.

Selain sektor budidaya, Edhy memastikan usaha perikanan tangkap juga terus beraktivitas. Estimasi produksi perikanan laut sepanjang April hingga Juni 2020 mencapai 1,6 juta ton.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika