Sri Mulyani: Kapal Pencuri Ikan Bisa Jadi Aset Negara

Arief Kamaludin|Katadata
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
11/1/2018, 18.28 WIB

Ia menuturkan, selama ini fokus perhatian dari Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti adalah agar kapal asing tidak menyalahgunakan merampok sumber daya laut di Indonesia.

"Concern atau perhatian dari Ibu Susi bagaimana kapal kapal ini tidak menyalahgunakan apakah izin, baik trayek maupun dari sisi pengambilan ikan atau sumber daya alam di Indonesia," ujarnya.

Sementara, fokus Presiden Joko Widodo, lanjut Sri Mulyani, adalah agar kapal hasil sitaan tersebut bisa bermanfaat untuk masyarakat. Kedua opini ini menurut Sri Mulyani dapat dijembatani.

“Jadi sebetulnya dua hal ini sangat bisa dijembatani dengan terus memperbaiki tata kelola monitoring dan kemudian memanfaatkan aset untuk menegakkan tata kelola yang baik tapi bermanfaat bagi masyarakat," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyatakan sama-sama mendukung Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan maupun Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam isu penenggelaman kapal. Terkait isu ini, Luhut ingin Susi berhenti menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan, dan lebih fokus meningkatkan ekspor.

(Baca juga: Luhut Perintahkan Susi Berhenti Tenggelamkan Kapal Maling Ikan)

“Setiap menteri pasti memiliki kebijakan dan kebijakan pasti untuk kebaikan,” kata Jokowi usai pembukaan rapat kerja nasional Badan Pertanahan Nasional di Jakarta, Rabu (10/1). Ia menambahkan, “Semua saya dukung.”

Halaman:
Reporter: Rizky Alika, Pingit Aria