Dampak Corona, Jokowi Buka Opsi Tiadakan Ujian Nasional Tahun Ini

Antara/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo menyebut kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan dampak terhadap siswa yang semestinya mengikuti ujian nasional.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
24/3/2020, 12.20 WIB

UN SMA dijadwalkan pada 30 Maret, sementara untuk SMP pada akhir April. Namun, kasus positif virus corona di Indonesia terus meningkat hingga mencapai 579 per kemarin (23/3). Karena itu UN ditiadakan.

"Penyebaran wabah Covid-19 diprediksi terus berlangsung hingga April, jadi tidak mungkin kami memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan UN,” kata Syaiful.

(Baca: Cegah Penyebaran Covid-19, antara Social Distancing atau Lockdown)

Saat ini, Kemendikbud di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim mengkaji opsi pelaksanaan ujian sekolah berstandar nasional atau USBN sebagai pengganti UN. Kendati demikian, opsi tersebut hanya akan diambil jika pihak sekolah mampu menyelenggarakan USBN secara online.

“Karena pada prinsipnya kami tidak ingin siswa berkumpul secara fisik di gedung-gedung sekolah," ujar dia.

Jika USBN online tidak dapat dilakukan, maka opsi terakhir yakni metode kelulusan berdasarkan nilai kumulatif siswa selama belajar di sekolah. Nilai itu tecermin dari nilai rapor.

"Jadi nanti pihak sekolah akan menimbang nilai kumulatif yang tercermin dari nilai rapot dalam menentukan kelulusan seorang siswa, karena semua kegiatan kurikuler atau ekstrakurikuler siswa terdokumentasi dari nilai rapor," kata dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika