Penyebaran virus corona di Tanah Air makin meluas. Hingga Kamis kemarin (19/3), orang yang positif terjangkit Covid-19 mencapai 309 kasus. Dari jumlah itu, 210 berada di Ibu Kota. Melihat perkembang ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bergerak cepat. Aturan khusus diterapkan terutama untuk daerah-daerah yang menjadi episentrum virus corona.
Kemarin Anies menggelar rapat kerja di Gedung Dinas Pendidikan di Jakarta Selatan untuk membahas langkah-langkah taktis memerangi virus yang pertama kali merebak di Wuhan, Cina itu. Dia melibatkan Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana dan Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono. Dari organ di bawahnya yakni seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, Walikota, Camat, dan Lurah.
Dengan tegas Anies menyampaikan bahwa Covid-19 merupakan bencana serius yang sangat berbeda dengan musibah lain. “Kita berkumpul bersama untuk sebuah urusan yang amat penting. Hari ini kita menyaksikan di Jakarta persoalan Covid-19 makin menjadi tantangan,” kata Anies.
(Baca: Jakarta Jadi Episentrum Corona, Anies Larang Masyarakat Ibadah Bersama)
Karena itu ia meminta jajarannya untuk menyamakan langkah agar bergerak dengan baik dan benar. Anies berharap 267 lurah, 44 camat, dan enam walikota dan bupati menjalankan penanganan pandemi ini, seperti menerapkan pembatasan interaksi sosial atau social distancing. Misalnya, warga tetap berdiam di rumah untuk memutus matai rantai penyebaran virus corona. “Hari ini bela negara adalah dengan cara di rumah,” ujarnya.
(Baca: Melawan Virus Corona dari Rumah)
5 Instruksi Anies dalam Melawan Virus Corona
Melalui seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2020 tentang menjaga jarak aman dalam bermasyarakat (social distancing measure), Anies mengistruksikan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam mencegah penularan virus corona.
1. Warga Tidak Meninggalkan Jakarta Selama 3 Minggu
Gubernur Anies Baswedan memerintahkan jajarannya untuk mensosialisasikan pada warga Ibu Kota agar tidak keluar Jakarta setidaknya dalam tiga pekan ke depan. Hal ini penting guna mengantisipasi penyebaran virus corona makin besar.
“Sampaikan kepada RT/RW agar warganya jangan meninggalkan Jakarta kecuali genting. Jangan pergi, tahan. Paling tidak selama tiga minggu ke depan jangan bepergian, bertahan dulu di Jakarta,” kata Anies di Jakarta, Kamis petang.
2. Salat Jumat Ditunda 2 Pekan
Anies Baswedan juga mengimbau kegiatan ibadah bersama-sama untuk ditunda selama dua pekan, termasuk salat Jumat di masjid-masjid Jakarta. Karena itu, untuk daerah epicentrum, salat Jumat akan diganti dengan shalat zuhur di kediaman masing-masing warga.
Menurut Anies, ini merupakan langkah yang harus dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19 lewat pengurangan kegiatan di luar rumah dan interaksi termasuk dalam ibadah bersama-sama. “Ini kesepakatan yang tadi kami dapatkan. Kami berharap seluruh umat untuk ikut melaksanakan sebagai cara kita melindungi saudara sebangsa,” ucap Anies.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta KH. Munahar Muchtar mengatakan keputusan tersebut diambil karena Jakarta dalam keadaan kondisi darurat terhadap Covid-19. Hal ini pun sejalan dengan Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 agar membatasi ibadah secara berjamaah.
Ketua Dewan Masjid Indonesia DKI Jakarta Haji Makmun Al Ayyubi menambahkan pihaknya meminta seluruh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk merujuk pada fatwa MUI mengenai beribadah bersama-sama. Para DKM diimbau meniadakan kegiatan-kegiatan yang menghadirkan banyak jemaah termasuk shalat Jumat.
Masjid Istiqlal Tunda Salat Jumat Dua Pekan
Karena itulah Masjid Istiqlal menunda salat Jumat selama dua pekan. Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Laksamana Pertama TNI (Purn) Asep Saepudin dalam keterangan resminya menyatakan sudah ada Intruksi Imam Besar Masjid Istiqlal yang merujuk kepada Keputusan Gubernur DKI Jakarta 19 Maret 2020.
“Diputuskan di Masjid Istiqlal tidak melaksanakan salat Jumat selama dua minggu diganti salat Zuhur masing-masing,” kata Asep. Hal tersebut, dia melanjutkan, bukan hanya di Istiqlal, juga seluruh masjid di DKI Jakarta.
3. Rangkaian Hari Raya Nyepi Dibatasi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengimbau rangkaian perayaan Nyepi tahun ini oleh umat Hindu di Ibu Kota untuk dibatasi. Anies Baswedan mengatakan, peningkatan signifikan kasus positif Covid-19 di Jakarta juga sebagai faktor utamanya.
“Dengan Forum Kerukunan Umat Beragama disepakati akan secara serius membatasi interaksi seluruh komponen, termasuk kegiatan peribadatan yang diselenggarakan secara bersama-sama di rumah ibadah untuk ditunda hingga kondisi memungkinkan, termasuk Nyepi,” kata Anies.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) DKI Jakarta I Nengah Dharma memberikan apresiasinya. Umat Hindu di DKI Jakarta pun sepakat untuk membatasi rangkaian perayaan Nyepi, mulai dari Melasti pada 22 Maret 2020 dibatasi hanya untuk Jakarta Utara di Pura Segara Cilincing dengan hanya dihadiri sekitar 10 orang.
Untuk 24 Maret 2020 pada saat Tawur Agung Kesanga, di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur juga hanya terbatas 10 sampai 15 orang. Kemudian pada 25 Maret 2020, umat Hindu akan menyelenggarakan puncak Nyepi yang akan dilaksanakan di rumah masing-masing.
4. Resepsi Pernikahan Ditunda
Anies Baswedan pun meminta warga Jakarta untuk menunda mengadakan acara resepsi pernikahan. “Apabila harus dilaksanakan, pihak penyelenggara harus melakukan langkah tegas dan disiplin,” ujar Anies.
Untuk itu, penyelenggara pernikahan wajib memeriksa suhu tubuh para tamu sebelum memasuki ruangan acara. Perlu juga ruang isolasi bagi tamu apabila ditemukan tidak sehat. Cairan pembersih tangan mesti ditaruh di pintu masuk dan pintu keluar.
Undangan diminta menggunakan masker di saat flu atau batuk dan menutup mulut serta hidung dengan tisu atau lipatan siku tangan. Terakhir, tidak diperkenankan berjabat tangan atau bersalaman dan melakukan interaksi secara tanpa sentuhan.
5. Mudik Lebaran Ditunda
Mengingat penularan virus corona kemungkinan masih lama, Anies Baswedan meminta warganya untuk menunda perjalanan mudik Lebaran ‘Idul Fitri tahun ini. “Diimbau untuk tidak bepergian, ke luar kota, menunda rencana mudik sampai dengan penularan Coronavirus Disease sudah dapat dikendalikan dengan baik,” ujar Anies.
Halaman selanjutnya: Antisipasi Pencegahan Penyebaran Virus Corona