Harga Minyak Cetak Rekor Baru, Naik 24% Menjadi US$ 25 per Barel

Katadata
Harga minyak pada Kamis (20/3) sempat naik hingga 24% mencapai US$ 25 per barel.
20/3/2020, 08.50 WIB

Di sisi lain, pembicaraan antara Rusia dan Arab Saudi gagal. Hal itu membuat Arab Saudi berencana meningkatkan pasokan hinga 12,3 juta barel per hari dan memangkas harga minyak yang dijualnya.

AS pun meminta kedua negara berhenti perang harga. Sebab, perusahaan serpihan migas dan jasa pengeboran dalam resiko bangkrut.

Presiden AS Donald Trump mengatakan harga minyak yang rendah baik buat konsumen di negara tersebut, tetapi berdampak buruk bagi industri. "Dalam waktu yang tepat saya akan ikut andil," kata Trump.

Analis melihat peningkatan harga minyak hanya sementara, mengantisipasi pelemahan berikutnya karena permintaan global turun akibat pandemi virus corona. Pasalnya, minyak jenis WTI dan Brent telah turun setengah harga dalam dua pekan.

Terutama sejak 6 Maret 2020 ketika pembicaraan antara Organisasi Negara Pengeskpor Minyak (OPEC) dan sekutunya Rusia tidak menyepakati pemangkasan produksi.Ditambah dengan pandemi virus corona yang menekan pasar seiring penutupan aktivitas bisnis dan sekolah yang mempengaruhi ekonomi global. 

(Baca: Harga Minyak Terendah Sejak 2016, Capai Level US$ 27 per Barel)

Halaman: