Pengusaha Hotel Keluhkan Potensi Pendapatan Rp 21 T Raib Akibat Corona

ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Petugas otoritas kesehatan di terminal kedatangan Pelabuhan Internasional Dumai di Dumai, Riau, Selasa (4/2/2020). Pengusaha hotel mengatakan pendapatan mereka dari Januari hingga Maret terpangkas US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun
12/3/2020, 23.12 WIB

Pengusaha hotel mengaku pendapatan sejak Januari hingga Maret ini terpangkas US$ 1,5 miliar atau setara Rp 21 triliun. Hal ini  lantaran hilangnya turis Tiongkok akibat munculnya virus corona Covid-19.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan ketiadaan turis Tiongkok sepanjang periode Imlek mengurangi pendapatan pengusaha hotel dan restoran hingga Rp 16 triliun. Padahal mereka bisa menghabiskan biaya US$ 1.100 saban melancong ke Indonesia.

Sedangkan kerugian hotal akibat berkurangnya wisatawan domestik dan negara lainnya berlibur mencapai US$ 400 juta atau Rp 5 triliun. “Turis Tiongkok 2 juta, ambil separuh saja karena peak season Januari-Februari ketika Chinese New Year,” kata Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Kamis (12/3).

(Baca: Pemerintah Awasi 12 Pasien dengan Gejala Virus Corona)

Hal ini otomatis dapat membuat tumbuhnya industri perhotelan dan restoran melambat hingga 5% tahun ini. Padahal biasanya bisnis hotel serta rumah makan dapat meningkat 10-12% setiap tahun. “Itu pun kalau ada perbaikan,” ujar Hariyadi.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto