Pemanfaatan cahaya matahari sebagai sumber tenaga listrik di Indonesia masih terbilang minim. Pemerintah pun terus mendorong pembangunan Pembangkit Listik Tenaga Surya (PLTS) dengan target kapasitas 6.600 MW pada 2025.
Saat ini, PLTS terbesar di Indonesia dimiliki oleh Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. PLTS Likupang ini memiliki kapasitas terpasang sebesar 21 Megawatt (MW).
Country Head Vena Energy Arisudono Soerono menjelaskan, PLTS Likupang mulai beroperasi dan menyalurkan listrik ke PT PLN sejak September 2019. Rata rata dalam sehari, pembangkit ini mampu menyalurkan listrik sebesar 15 MW dan merupakan yang terbesar di Indonesia saat ditemui di Sulawesi, Kamis (12/3).
(Baca: Proyek PLTS 70 MW akan Dibangun di Labuan Bajo)
PLTS Likupang dibangun sejak 2017 dan menelan biaya investasi sebesar US$ 29,2 juta. Pembangkit listrik seluas 29 hektare ini menopang kebutuhan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Likupang.
Vena menyebut Harga jual listrik dari PLTS ini lebih murah dibandingkan pembangkit berjenis bahan bakar diesel. Wilayah Sulawesi juga dinilai menyimpan potensi yang cukup besar untuk pengembangan tenaga matahari.
"Masih kalah dengan NTT dan NTB. Hanya saja di kedua daerah itu permintaan listrik tidak terlalu tinggi," ujarnya.
(Baca: Kementerian ESDM Hapus Skema Penyerahan Pembangkit Listrik EBT ke PLN)
Vena Energy merupakan perusahaan produsen listrik swasta yang fokus bergerak dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga surya dan angin. Selain PLTS Likupang, Vena merupakan Indonesia Power Producer (IPP) untuk pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) Tolo di Jeneponto yang berkapasitas 72 MW serta PLTS di Lombok, Nusa Tenggara Barat dengan kapasitas 3x7 MW.