Sebagian masyarakat panik setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua pasien yang positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Mereka memborong masker, hand sanitizer (cairan pencuci tangan berbasis alkohol), hingga bahan pangan.
Di beberapa apotek dan toko obat di Jakarta, stok masker dan hand sanitizer kosong. Kalaupun tersedia, harganya sudah naik berkali-kali lipat. Di Depok, harga satu kotak masker merek Sensi yang biasa dijual dengan harga Rp 30.000 kini melonjak hingga Rp 350 ribu atau hampir 12 kali lipat. Begitu pula di Pasar Pramuka, para pemilik kios melaporkan masker, hand sanitizer hingga cairan disinfektan habis terjual.
Sejauh ini, cara paling efektif untuk mencegah terinfeksi virus corona adalah dengan sering-sering mencuci tangan dengan air dan sabun atau menggunakan hand sanitizer. Pasalnya, virus corona terbungkus dengan lapisan lemak yang hanya bisa dilunturkan oleh air dan sabun maupun cairan pembersih tangan. Bagaimana jika hand sanitizer langka, apakah kita bisa membuat sendiri cairan pencuci tangan tersebut?
(Baca: Cegah Virus Corona, Cuci Tangan Lebih Efektif daripada Pakai Masker)
Cairan Pencuci Tangan Formulasi WHO
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan cairan pencuci tangan berbasis alkohol sebagai standar utama (gold standard) untuk menjaga kesehatan, khususnya kebersihan tangan. Untuk membantu negara-negara yang memiliki akses terbatas terhadap fasilitas untuk menjaga kebersihan tangan, WHO mengidentifikasi formulasi cairan pembersih tangan yang bisa diproduksi secara lokal.
Seperti dilansir situs who.int, berikut ini formulasi hand sanitizer atau cairan pencuci tangan berbasis alkohol yang bisa kita siapkan sendiri. Bahan-bahan yang digunakan bisa didapatkan di apotek atau toko farmasi.
Formula I
Untuk 1.000 ml cairan, komposisinya terdiri atas:
a. 833,3 ml ethanol dengan konsentrasi 96%
b. 41,7 ml hidrogen peroksida (H2O2) dengan kadar 3%
c. 14,5 ml gliserol dengan konsentrasi 98%
d. 110,5 ml air distilasi atau air matang yang sudah didinginkan
Aduk keempat bahan di dalam wadah hingga tercampur rata
Formula II
Untuk 1.000 ml cairan, komposisinya terdiri atas:
a. 751,5 ml isopropil alkohol (dengan kemurnian 99,8%)
b. 41,7 ml hidrogen peroksida dengan kadar 3%
c. 14,5 ml gliserol dengan konsentrasi 98%
d. 192,3 ml air distilasi atau air matang yang sudah didinginkan
Aduk rata keempat bahan di dalam wadah hingga tercampur rata
WHO menyarankan agar di dalam botol atau wadah cairan pencuci tangan tersebut dicantumkan tanggal produksi, komposisi bahan, dan peringatan bahwa cairan tersebut hanya digunakan untuk bagian luar tubuh. Hindari kontak cairan dengan mata dan jauhkan dari anak-anak.
Jauhkan dari panas atau api karena cairan berbasis alkohol ini mudah terbakar. Formulasi hand sanitizer dari WHO ini sudah diproduksi di beberapa negara, antara lain Mesir, Kenya, Mali, Mongolia, Pakistan, dan Bangladesh.
(Baca: Cegah Masyarakat Belanja Berlebihan, Supermarket Bakal Dijaga Polisi)
Apakah ada cara lain yang lebih sederhana untuk membuat hand sanitizer? Jurnalis yang juga Dosen Center for The Study of Human Health di Emory University, Mary McKenna, membagikan resep untuk membuat cairan pembersih tangan berikut ini.
Campurkan dua pertiga cangkir isopropil alkohol dengan sepertiga cangkir gel lidah buaya (aloe vera gel). Aduk rata dan masukkan ke dalam dispenser sabun cair atau botol kecil sehingga mudah dibawa kemana-mana.
Isopropil alkohol (rubbing alcohol) pada dasarnya adalah alkohol yang sering digunakan untuk membersihkan luka atau untuk kebutuhan medis di rumah sakit atau klinik. Seperti dilansir oleh The Verge, alkohol yang digunakan minimal harus memiliki kadar 60% sehingga efektif untuk melawan kuman, bakteri, maupun virus. Alkohol ini bisa dibeli di apotek atau toko obat.
Gel lidah buaya juga banyak dijual sebagai kosmetik untuk melembabkan kulit. Berbagai merek gel lidah buaya dijual di minimarket, supermarket maupun di e-commerce.
(Baca: Asosiasi Minta Media Rahasiakan Identitas Penderita Virus Corona)