Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mewaspadai penularan virus corona atau Covid-19 karena seorang warga negara Singapura yang berkunjung ke kota tersebut terdeteksi positif virus corona. Sebanyak 33 orang diduga melakukan kontak dengan warga negara Singapura yang meninggal pada 22 Februari.
Otoritas kesehatan setempat telah mengirim 33 sampel swab ke laboratorium Kementerian Kesehatan untuk pengujian. "Kami masih menunggu hasilnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Riau Tjetjep di Batam, Senin (2/3) dikutip dari Antara.
(Baca: Cegah Corona Menyebar, Penumpang Demam Dilarang Naik MRT Jakarta)
Warga Singapura yang berinisial 'A.A' meninggal pada 22 Februari di Batam. Dia mengalami sakit demam dan kesulitan bernafas dan menjalani perawatan di RS BP Batam, salah satu rumah sakit rujukan untuk menangani virus corona. Sebelumnya pemerintah menyatakan bahwa hasil tes laboratorium menunjukkan AA negatif corona.
Di antara mereka yang memiliki kontak langsung dengan warga Singapura yang berinisialnya 'A.A' yakni dokter dan paramedis di sebuah rumah sakit di kota Batam serta kerabat dan rekannya.
(Baca: Cegah Virus Corona, Cuci Tangan Lebih Efektif daripada Pakai Masker)
Tjetjep menyatakan meski waspada, ia meminta warga tidak panik karena pemerintah sudah melakukan serangkaian langkah terbaik agar virus itu tidak masuk Batam. Dia mengingatkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga.
Virus corona akan menyerang apabila gejala daya tahan tubuh lemah. "Jangan khawatir dan segera melaporkan diri bila mengalami gejala," kata dia.
Pemerintah hari ini mengumumkan dua warga Depok, Jawa Barat positif terinfeksi corona. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, dua WNI dan warga negara Jepang yang terjangkit virus corona tersebut merupakan teman dekat. Setelah bertemu dengan WNA itu, keduanya mengalami batuk, pilek, dan sesak nafas.
(Baca: Pasien Positif Virus Corona Pernah Berobat di RS Mitra Keluarga Depok)
Kementerian Kesehatan juga telah memeriksa kesehatan kedua WNI tersebut kemari (1/3). Hasil tes tersebut menyatakan keduanya terjangkit virus corona. Kedua WNI tersebut sudah diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. "Proses isolasi 14 hari," ujar Terawan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah meminta masyarakat tak panik terkait hal ini. Sebab, pemerintah telah melakukan berbagai persiapan dalam mengantisipasi maupun menangani kasus tersebut. Saat ini, sudah ada lebih dari 100 rumah sakit yang memiliki ruang isolasi dengan standar yang baik.
Peralatan yang dimiliki Indonesia pun sudah berstandar internasional. Selain itu, Indonesia telah memiliki reagen yang cukup untuk mendeteksi virus corona. Sudah ada tim gabungan TNI, Polri, dan sipil yang khusus menangani persoalan tersebut. Pemerintah juga menerapkan standar internasional dalam menangani kasus tersebut.
“Kami juga miliki anggaran dan sudah diprioritaskan. Karena kalau tidak serius, ini sangat berbahaya karena penyakit ini perlu kita waspadai,” kata Jokowi.
(Baca: Jokowi Nyatakan 2 WNI di Indonesia Positif Virus Corona)