Rencana OPEC Pangkas Produksi Lebih Besar Kerek Harga Minyak Naik

Katadata
Ilustrasi, kegiatan pengeboran minyak lepas pantai. Harga minyak naik seiring rencana OPEC menambah produksi pada tahun ini.
14/2/2020, 09.50 WIB

Harga minyak naik tipis didukung oleh harapan investor terhadap rencana Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC yang menambah pemangkasan produksi pada tahun ini. Pasar bahkan mengabaikan perkiraan penurunan permintaan minyak dari Tiongkok karena mewabahnya virus corona.

Dikutip dari Bloomberg pada Jumat (14/2) pukul 09.00 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak April 2020 naik 0,02% ke level US$ 56,35 per barel. Sedangkan harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2020 naik 0,10% menjadi US$ 51,47 per barel.

OPEC memproyeksi penurunan permintaan hingga 200 ribu barel minyak per hari (bpd) pada tahun ini. Hal itu membuat OPEC dan sekutunya yang tergabung dalam OPEC+ mendorong pemangkasan produksi lebih besar dari rencana sebelumnya.

(Baca: Harga Minyak Terus Naik Imbas Berkurangnya Kasus Baru Virus Corona)

Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya di New York mengatakan Rusia telah mengisyaratkan setuju pengurangan produksi setelah sebelumnya mengaku masih butuh waktu untuk mempertimbangkan rencana tersebut. "Selama penyebaran virus corona tidak menunjukan tanda-tanda kuat bakal semakin meningkat, minyak mentah WTI dapat mencapai level harga sekitar US$ 50 per barel,” ujarnya seperti dikutip dari Reuters.

Permintaan dari Tiongkok, negara dengan permintaan terbesar di dunia, telah jatuh karena pembatasan perjalanan dan karantina akibat merebaknya virus corona. Hal ini berimbas pada perusahaan pengelola minyak di Tiongkok yakni National Chemical Corp yang akan menurunkan produksi 100.000 barel per hari.

Di sisi lain, International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan minyak pada kuartal pertama akan turun untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir sebelum naik lagi dari kuartal kedua. EIA memangkas memproyeksi pertumbuhan produksi minyak global dalam setahun penuh mencapai 825.000 barel per hari.

(Baca: Aksi Ambil Untung Buat Harga Minyak Naik 1% di Tengah Isu Virus Corona)

Reporter: Verda Nano Setiawan