Wabah Covid-19 alias virus corona mulai berdampak pada sektor usaha di Indonesia. Salah satunya pengusaha hotel yang mengeluh virus ini menurunkan omzet hingga 30% lantaran anjloknya jumlah turis.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran Maulana mengatakan hotel yang berdampak biasanya berada di wilayah lumbung pariwisata. “Wisatawan dari Tiongkok, Malaysia, dan Singapura itu pasti berdampak," kata dia saat menghadiri diskusi di Jakarta, Rabu (12/2).
(Baca: Jokowi Tawarkan Bantuan ke Xi Jinping Tangani Wabah Virus Corona)
Makanya Maulana meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan yang benar-benar bisa menyelamatkan industri perhotelan. Ia mengatakan dua kebijakan yakni paket wisata domestik dan kebijakan pemerintah untuk menggelar pertemuan di hotel belum tentu bisa efektif.
Pasalnya wisatawan domestik hanya bepergian ketika libur, terutama hari raya. Selain itu intensitas pertemuan dan rapat pemerintah di penginapan saat ini tidak terlalu banyak. Namun Maulana juga mengutarakan solusi lain. “Ini (turis lokal) bisa diarahkan ke weekend escape (liburan akhir pekan), karena punya pengalaman baru selain Bali,” kata dia.
Sedangkan pengusaha logistik belum merasakan akibat langsung munculnya virus corona. Namun mereka memprediksi dampaknya akan muncul jika wabah ini tak tertangani dalam waktu enam bulan ke depan.
“Di lain pihak mereka (Tiongkok) juga mengobati ini karena sudah ada yang sembuh,” kata Ketua Kompartemen Pemberdayaan Anggota Asosiasi Logistikd an Forwarder Indonesia (ALFI), Febrizal Rahmana.
Febri mengatakan dampak corona saat ini minim lantaran mekanisme karantina yang ada di pelabuhan-pelabuhan Indonesia telah berjalan dengan baik. Dia juga menjelaskan turunnya pengiriman ke luar negeri dapat ditutup dengan pengiriman dalam negeri. “Produk lokal adalah jawaban yang sangat tepat untuk mengatasi masalah ini," kata dia.
(Baca: Wabah Corona, Kemenhub Incar Pasar Turis Asing yang Akan ke Tiongkok)
Adapun korban meninggal dunia akibat virus corona di Tiongkok mencapai 1.110 hingga pagi hari ini (12/2). Badan kesehatan dunia (WHO) kini menyebut virus tersebut dengan nama Covid-19, yang merupakan singkatan dari penyakit coronavirus 2019.