Direktur PT Maxima Integra Investama Joko Hartono Tirto ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi Jiwasraya oleh Kejaksaan Agung pada Kamis (6/2) malam. Joko diduga ikut terlibat dalam kecurangan pengelolaan investasi di Jiwasraya sejak 2008.
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Hari Setiyono mengatakan Joko awalnya menemui mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Ia menjelaskan kepada Hary bagaimana memperbaiki kondisi keuangan Jiwasraya melalui aksi jual beli saham melalui perusahaannya.
"Keterlibatannya bagaimana cara mengalihkan saham ke Maxima Intergra, lalu dilarikan ke reksa danayang diduga melawan hukum," kata dia saat ditemui di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (6/2).
(Baca: Kejagung Tetapkan Direktur Manajer Investasi Tersangka Baru Jiwasraya)
Pelanggaran hukum yang dituduhkan kepada Joko yakni ada unsur kebersamaan untuk melakukan tindak pidana korupsi. Hal ini diatur dalam pasal 2 Undang-Undang 31 tahun 1999 dan kemudian diubah Undang-Undang nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
"Diduga (Joko) ada keterkaitan secara bersama-sama dengan tersangka sebelumnya," kata dia.
Korps Adyaksa telah resmi menahan Joko selama 20 hari ke depan. Dia ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejaksaan Agung.
(Baca: Kasus Jiwasraya Tetap Diusut Meski Tersangka Kembalikan Uang Negara)
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id Joko keluar dari Gedung Bundar Kejaksaan Agung pukul 20.45 WIB dengan mengenakan rompi tahanan. Dia pun enggan berkomentar perihal penahanannya sambil berlalu menuju mobil tahanan. Kuasa hukum Joko yang ikut mendampinginya juga enggan berkomentar.
Dengan ditetapkannya Joko sebagai tersangka menambah panjang status tersangka kasus Jiwasraya. Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan lima orang tersangka dugaan korupsi Jiwasraya.
Mereka adalah mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo, eks Direktur Utama Hendrisman Rahim, bekas pejabat Jiwasraya Syahmirwan, Komisaris PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro dan Presiden Komisaris PT Trada Alam Minera Tbk Heru Hidayat.