Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak akan menegosiasikan kedaulatan RI di Natuna. Hal ini disampaikan Mega saat membuka Rapat Kerja Nasional PDI Perjuangan di JIExpo, Jakarta, Jumat (10/1).
Mega lalu mengatakan persahabatan dan kerja sama antar negara tidak boleh memunculkan dominasi tertentu. Dia juga mengingatkan agar Jokowi dan anak buahnya memiliki pandangan yang sama dalam menjaga kedaulatan bangsa.
“Saya berharap ada spirit perjuangan yang sama,” ujar Mega yang disambut tepukan tangan hadirin.
(Baca: TNI: Usai Jokowi Datang ke Natuna, Kapal Tiongkok Keluar Dari ZEE RI)
Mega lalu bercerita saat dirinya menjabat sebagai Presiden RI periode 2002-2004 pernah dikritik karena mereklamasi Pulau Nipah, Batam. Padahal menurutnya jika pulau tersebut tenggelam, maka Singapura bisa memajukan batas wilayahnya hingga menjorok ke wilayah RI.
“Tapi saya tidak peduli karena ini masalah teritorial,” kata Megawati.
Kawasan ini sempat menghangat lantaran ada kapal Tiongkok yang masuk dan beroperasi secara ilegal. Bahkan saat dihalau KRI Tjiptadi-381 milik TNI AL mereka enggan keluar dari zona ekonomi eksklusif (ZEE) RI.
Jokowi lalu meluncur ke Natuna pada hari Rabu (8/1) untuk menegaskan hak berdaulat RI di wilayah tersebut. Ia membawa TNI Angkatan Laut dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) untuk meninjau Natuna.
Belakangan, kapal-kapal negeri Panda tersebut keluar dari ZEE Indonesia. Namun TNI tetap menggelar operasi rutin guna mengamankan wilayah perairan Natuna. Jika kondisi keamanan berangsur stabil, penjagaan juga akan diperkuat di wilayah lainnya.
(Baca: Dianggap Lunak Soal Natuna, Luhut-Prabowo Dikritik DPR dan Advokat)