Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para kepala daerah mewaspadai cuaca hujan ekstrem yang terjadi belakangan ini. Ia juga meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk berkoordinasi dengan kepala daerah dalam rangka persiapan pencegahan dan evakuasi ketika banjir terjadi.
“Kemendagri tolong ingatkan seluruh kepala daerah agar semuanya waspada dan siap siaga dalam menghadapi bencana, terutama saat musim hujan ekstrem seperti sekarang,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, hari ini (6/1).
Jokowi pun memerintahkan para menteri untuk turun langsung ke lapangan guna membantu para korban banjir. Perintah ini khususnya untuk Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Batubara, serta Menteri Badan Usaha dan Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
(Baca: Pengungsi Berkurang, Korban Banjir Jabodetabek Mulai Kembali ke Rumah)
Dia juga meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantu penanggulangan banjir di lapangan secara cepat. “Perintah tak perlu saya ulang lagi,” kata dia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga meminta masyarakat waspada atas potensi hujan ekstrem hingga pertengahan Februari 2020. BMKG memprediksi, hujan ekstrem berpotensi terjadi pada 10-15 Januari 2020.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, cuaca hujan ekstrem terjadi karena aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia. Udara basah itu diprediksi masuk pada 10-15 Januari 2020.
(Baca: Jokowi Diminta Wajibkan Pemda Buat Rencana Penanggulangan Bencana)
“Siklus berulang pada akhir Januari hingga pertengahan Februari 2020,” kata Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/1) lalu.
Dwikorita mengatakan, sejumlah wilayah yang diprediksi terdampak hujan dengan intensitas tinggi hingga ekstrem meliputi Sumatera bagian tengah dan Jawa. Selain itu, Kalimantan dan Sulawesi bagian selatan hingga tenggara akan terdampak.
Atas dasar itu, masyarakat diimbau untuk mempersiapkan diri. “Sebagai antisipasi kemungkinan bencana yang dapat berpotensi terjadi,” ujar Dwikorita.
(Baca: Jokowi Perintahkan Buka Akses ke Wilayah Terdampak Bencana di Bogor)