Curah Hujan Catat Rekor Tertinggi, 103 Titik Banjir Kepung Jakarta

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pedagang mengevakuasi barang dagangannya yang terendam banjir di Mal Cipinang Indah, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020).
Editor: Agustiyanti
1/1/2020, 20.18 WIB

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyebut curah hujan yang terjadi kemarin malam hingga pagi ini, Rabu (1/1) merupakan rekor tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Adapun terdapat 103 titik banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Tanggerang, dan Bekasi atau Jabodetabek.

"Ini merupakan suatu rekor curah hujan tinggi dalam beberapa jam terakhir," ujar Kepala BNPB Doni Monardo seperti dikutip dari Antara.

Ia mencontohkan, curah hujan daerah di sekitar Bandara Halim mencapai 377 mm, Taman Mini sekitar 350 mm dan Jati Asih 270 mm.

Curah hujan di Halim lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya saat terjadi banjir besar. Pada 1996, curah hujan mencapai 216 mm per hari, 2002 mencapai 168 mm per hari, 2007 mencapai 340 mm perhari, dan 2008 mencapai 250mm per hari.

Lalu curah hujan saat banjir 2013 mencapai 100 mm per hari, 2015 mencapai 277 m per hari, dan 2016 mencapai 100-150 mm per hari.

(Baca: Jakarta Banjir, Tol Dalam Kota Gratis Hingga Besok Siang)

Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, hujan tahun baru kali ini sangat ekstrem dan melanda sebagian besar Jawa bagian Barat-Utara. Ini menyebabkan banjir besar yang merata di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung Barat, bahkan Cikampek dan Cipali. "Hujan kali ini bukan hujan biasa," ujar Agus melalui siaran pers.

BNPB mencatat terdapat 103 titik wilayah yang terkena banjir di Jabodetabek. Secara perinci, 5 titik di Jakarta Barat, 1 titik di Jakarta Pusat, 22 titik di di Jakarta Selatan, 2 titik di Jakarta Utara, 11 titik di Jakarta Timur.

Kemudian, 1 titik di Tangerang, 2 titik di kota Tangerang, 5 titik di Tangerang Selatan, 39 titik di Bekasi, dan 15 titik di Bekasi.  

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  atau BMKG, intensitas hujan sedang hingga tinggi berada di wilayah Bogor sejak kemarin hingga hari ini. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan tinggi muka Pintu Air Katulampa lebih dari 110 cm pada pukul 22.00 WIB kemarin malam (31/12).

(Baca: BNPB: 9 Orang Meninggal Dunia akibat Banjir dan Longsor di Jabodetabek)

Agus mengatakan, hal ini menimbulkan luapan sungai Ciliwung sehingga mengakibatkan banjir di beberapa titik wilayah Jakarta dan sekitarnya. BPBD Jakarta pun telah mengeluarkan peringatan dini untuk antisipasi banjir.

"Kami dan BPBD serta pihak terkait masih terus melakukan pendataan dampak banjir dan longsor, kebutuhan mendesak, evakuasi dan bantuan logistik," kata Agus.

Ia menghimbau, bagi warga yang tinggal di bantaran sungai Ciliwung agar selalu waspada dan mengungsi ke tempat yang aman. Pasalnya, BMKG memprediksi masih terjadi hujan pada hari ini. "Sehingga masih mungkin terjadi banjir lagi," jelas dia.

Masyarakat pun diminta mengutamakan keselamatan dan segera mengevakuasi diri jika terjadi banjir di wilayahnya. Adapun BNPB mencatat terdapat 9 orang korban jiwa pada bencana banjir dan tanah longsor di Jabodetabek pada hari ini.

Berikut ini catatan BNPB atas banjir di Jakarta sejak 2013. Hingga 2017, titik banjir makin menurun seperti terlihat pada grafik Databoks di bawah ini:

Reporter: Cindy Mutia Annur