PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memutuskan untuk menggunakan Compress Natural Gas (CNG) untuk 6.896 pelanggan di Jakarta Timur. Pasalnya, perusahaan perlu memperbaiki dan merawat jaringan pipa gas bumi di wilayah tersebut.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso menjelaskan penggunaan CNG merupakan upaya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan gas pelanggan selama perawatan jaringan pipa. Adapun, lima wilayah di Jakarta Timur yang mendapatkan pasokan dari CNG yaitu, Metering Regulating Station (MRS) Rusun Klender, Perumnas Klender, Rawamangun, Pulomas dan Pulogadung.
"Ini adalah upaya kami untuk menjadikan gas bumi sebagai solusi bagi ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang banyak diimpor," ujar Gigih dalam keterangan tertulis pada Kamis (26/12).
Sales Area Head PGN Area Jakarta Iwan Yuli Widyastanto menambahkan, pihaknya menginjeksi CNG di lima titik di wilayah Jakarta Timur dengan total kebutuhan sekitar 5800 meter kubik per dua hari. Secara detail, pasokan gas CNG disalurkan ke 13 titik Kawasan Industri Pulogadung yang sedang dalam perawatan jaringan pipa dan dan 5.000 pelanggan terdampak yang ada di wilayah Klender.
Pasalnya, pasokan gas ke Rusun Klender sejak 1998 hingga saat ini tidak pernah mati. "Injeksi CNG ini merupakan inisiatif yang tepat, sehingga pelanggan tidak merasakan dampak apapun dari perawatan pipa gas bumi yang dilakukan PGN,” kata Iwan.
(Baca: Erick Thohir Usulkan Arcandra Tahar Jadi Komisaris Utama PGN)
PGN Perluas Pembangunan Jargas
Lebih lanjut Gigih mengatakan, sebagai sub-holding gas dan pionir pemanfaatan gas bumi di Indonesia, PGN terus mendorong percepatan dan perluasan penggunaan gas bumi untuk rumah tangga. Perusahaan telah membuat tiga program pembangunan jaringan gas rumah tangga (Jargas).
Program pertama, PGN bekerjasama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memanfaatkan alokasi dana di APBN. Program kedua, menggunakan dana internal perusahaan untuk membangun jargas. Program ketiga dengan melibatkan investor dalam pembangunan jargas.
PGN pun berencana membangun jargas dengan dana APBN pada tahun depan sebanyak 266.070 sambungan rumah tangga (SR) di 49 kabupaten/kota. Sedangkan dari dana mandiri, PGN akan membangun sebanyak 50.000 SR. Untuk kerja sama dengan investor, PGN recananya membangun 500.000 SR.
"Komitmen PGN yaitu terus membantu dan bersama pemerintah memperluas pemanfaatan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, termasuk rumah tangga. Kami percaya bahwa gas bumi sebagai energi yang ramah lingkungan, efisien, kompetitif dan sumbernya sangat besar di dalam negeri, sangat tepat untuk mewujudkan kedaulatan energi nasional," kata Gigih.
Pada saat ini harga Jargas golongan Rumah Tangga 1 atau pun Pelanggan Kecil 1 berada di kisaran Rp 4.250 per M3. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan Harga LPG 3 kg bersubsidi yaitu sekitar Rp 5.000 per M3.