Soal Reuni 212, Moeldoko: Jangan Terlalu Banyak Gerakan Massa

Arief Kamaludin|KATADATA
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama mengatakan Reuni Akbar 212 akan digelar di Monas pada 2 Desember 2019.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
22/11/2019, 17.36 WIB

Penyelenggaraan Reuni Akbar 212 pada 2 Desember 2019 dinilai sebagai manuver yang tidak perlu. Dalam situasi yang kondusif, masyarakat diimbau untuk menjaga kedamaian dan ketertiban.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, saat ini tak perlu ada gerakan-gerakan massa, seperti Reuni Akbar 212. Situasi dalam negeri saat ini kondusif dan tak ada lagi hambatan psikologi maupun fisik yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat menginginkan kedamaian agar dapat bekerja dengan tenang.

"Sudahlah jangan terlalu banyak buat gerakan (massa). Toh, kita sudah paham," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (22/11).

Jika tetap dilakukan, Moeldoko meminta Reuni Akbar 212 digelar dengan baik. Dia meminta tak ada aktivitas yang dapat mengganggu masyarakat dari gelaran acara tersebut.

"Kita sudah menikmati suasana seperti ini. Saya yakin kalau kita lihat masyarakat sekarang sudah happy, suasana tenang," kata Moeldoko.

(Baca: BPN Tak Akan Larang Aksi PA 212 Jelang Putusan MK)

Untuk diketahui, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama berencana menggelar Reuni Akbar 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta pada 2 Desember 2019. Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan, doa bersama untuk keselamatan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menjadi agenda utama dalam acara tersebut.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu