Profil Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amartha yang Jadi Stafsus Jokowi

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Andi Taufan Garuda Putra, CEO Amartha, ketika memberikan paparan beberapa waktu lalu. Taufan terpilih sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini, Kamis (21/11).
Penulis: Sorta Tobing
21/11/2019, 18.32 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja mengumumkan tujuh staf khusus atau stafsus yang bakal mendampinginya bekerja di periode kedua. Para staf khusus ini sebagian besar berasal dari kalangan muda alias milenial.

Beberapa deret staf khusus yang diangkat yakni Putri Tanjung, anak pengusaha Chairul Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, dan Andi Taufan Garuda Putra.

 Jokowi mengatakan staf khusus yang lama masih akan bekerja dengan dirinya. "Staf khusus yang lama masih bekerja," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (21/11).

Andi Taufan Garuda Putra merupakan pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan teknologi finansial peer-to-peer landing bernama PT Amartha Mikro Fintek. Lulus dari Institut Teknologi Bandung jurusan Manajemen Bisnis, pria berusia 32 tahun itu melanjutkan pendidikan di Harvard University dan meraih gelar Master of Public Administration pada 2016.

(Baca: 7 Staf Khusus Baru Jokowi, dari Putri Tanjung, Belva dan Andi Taufan)

Sebelum mendapat gelar master, ia sempat bekerja sebagai konsultan untuk IBM Global Business Services. Dari sini ia melihat banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan akses finansial.

Taufan lalu keluar dari pekerjaan rutinnya itu pada 2009 dan mendirikan perusahaan rintisan atau startup Amartha setahun kemudian. Keinginannya kala itu adalah memberikan akses keuangan kepada masyarakat desa, terutama yang terlilit hutang rentenir.

Pola pembiayaan yang ia pakai awalnya memakai pembiayaan kelompok. Sistemnya mirip dengan Grameen Bank yang dibuat oleh peraih Nobel perdamaian, Muhammad Yunus, di Bangladesh.

Halaman: