Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merombak jajaran Eselon I Kementerian BUMN, serta merampingkan posisi jabatan menjadi tiga, dari yang sebelumnya tujuh posisi jabatan. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan efesiensi birokrasi.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjelaskan terdapat lima deputi, dan satu sekretaris yang sudah mendapatkan Surat Keputusan (SK) pemberhentian pada Senin (18/11). Namun, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro belum mendapatkan SK pemberhentian.
Terkait hal itu Arya belum mau menjelaskan secara detail. Namun, ia memastikan deputi yang sudah diberhentikan akan menempatkan posisi di perusahaan BUMN.
"Banyak yang memang punya pengalaman di bidang bisnis sebelumnya, kami refresh lagi, kami kembalikan ke korporasi. Kalau Pak Aloy tunggu lah," ujar Arya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (19/11).
(Baca: Pangkas Birokrasi, Erick Thohir Geser Deputi Menteri ke Direksi BUMN)
Adapun lima deputi dan satu sekretaris Kementerian BUMN yang telah mendapatkan SK pemberhentian yakni:
1. Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata, Edwin Abdullah;
2. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis, Hambra;
3. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media, Fajar Harry Sampurno;
4. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi, Wahyu Kuncoro;
5. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Gatot Trihargo;
6. Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Aprianto Putro.
Kementerian BUMN pun akan mengangkat secara definitif pejabat eselon baru dalam waktu satu atau dua minggu ke depan. Arya menjelaskan akan ada tiga deputi, satu sekretaris menteri, dan satu inspektorat jenderal. Sedangkan, bidang-bidangnya akan disesuaikan dengan jumlah deputi tersebut.
(Baca: Bertemu Dua Jam dengan Erick Thohir, Ini yang Dibahas Chandra Hamzah)
Arya mengatakan bahwa porsi tersebut cukup efektif untuk memangkas birokrasi, apalagi sudah ada dua wakil menteri (wamen) yang berfokus pada seluruh bisnis BUMN. Adapun deputi akan fokus dalam bidang administrasi.
"Kalau pakai logika harusnya berubah dong (pembagian bidang untuk deputi). Saya sudah bilang deputi akan fokus ke administrasi, wamen akan berhubungan semua bisnis BUMN," ujarnya.
Sebelumnya, dalam keterangan resminya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan untuk mengelola aset sebesar Rp 8.200 triliun akan dibutuhkan kerja tim yang kompak, dengan integritas tinggi dan komitmen yang kuat. "Saya perlu teamwork yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga akhlak yang baik," kata Erick.
(Baca: Erick Thohir Lakukan Evaluasi Menyeluruh, 5 BUMN Jadi Prioritas)