Pangkas Birokrasi, Erick Thohir Geser Deputi Menteri ke Direksi BUMN

Martha Ruth Thertina
18 November 2019, 22:58
Erick Thohir, BUMN, Kementerian BUMN, Perombakan Kementerian BUMN
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Menteri Administrasi Tata Ruang/ Badan pertanahan Nasional (ATR BPN) Sofyan Djalil sebelum mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merampingkan jabatan eselon I di kementeriannya. Jabatan deputi akan dipangkas dari tujuh posisi menjadi tiga posisi. Ia pun mengisyaratkan perpindahan pejabat ke BUMN.

Erick menyatakan sudah bertemu dengan para pejabat eselon I di kementeriannya untuk secara langsung menjelaskan tentang restrukturisasi jabatan ini. Ia menyebut pergeseran pejabat sebagai bagian dari tour on duty.

“Dari korporasi mengerti mengenai birokrasi, seperti Pak Kartika dan Pak Budi Sadikin. Begitu juga dari birokrasi harus mengerti permasalahan di korporasi, seperti yang dijalankan hari ini,” kata dia seperti dikutip dari Keterangan tertulis Kementerian BUMN, Senin (18/11).

(Baca: Bertemu Dua Jam dengan Erick Thohir, Ini yang Dibahas Chandra Hamzah)

Adapun Kartika Wirjoatmodjo dan Budi Gunadi Sadikin merupakan wakil menteri BUMN. Kartika ditarik dari posisi sebelumnya direktur utama Bank Mandiri. Sedangkan Budi ditarik dari posisi sebelumnya direktur utama induk BUMN tambang yaitu Mind.id (Inalum).

Santer dikabarkan, para pejabat eselon I Kementerian BUMN bakal digeser untuk menduduki posisi pimpinan – direktur utama dan wakil direktur utama -- di beberapa BUMN. Namun, belum ada keterangan resmi dari Kementerian BUMN mengenai kejelasan pergeseran ini.

Selain restrukturisasi jabatan eselon I, Erick akan meninjau jabatan pegawai di bawahnya. Humas Kementerian BUMN menyatakan penyederhanaan birokrasi ini bertujuan menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien sesuai arahan Presiden Jokowi.

(Baca: Erick Thohir Lakukan Evaluasi Menyeluruh, 5 BUMN Jadi Prioritas)

Erick menjelaskan, untuk mengelola aset sebesar Rp 8.200 triliun, diperlukan tim kerja yang kompak, yang diisi oleh orang-orang yang cerdas dan berakhlak baik. Maka itu, ia pun menyatakan akan berusaha agar mereka yang ada di Kementerian maupun BUMN memiliki kualitas tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...