Presiden Joko Widodo alias Jokowi memerintahkan kementerian, lembaga, hingga daerah membelanjakan dana dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau DIPA 2020 sesegera mungkin. Presiden ingin belanja pemerintah dapat memacu pertumbuhan ekonomi sejak awal tahun.
Hari ini, Jokowi menyerahkan DIPA 2020 serta Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa dengan total nilai Rp 1.767 triliun. Angka tersebut terdiri dari DIPA kementerian dan lembaga senilai Rp 909,6 tiliun serta transfer ke daerah dan dana desa Rp 856,9 triliun. Jokowi ingin dana tersebut dibelanjakan mulai bulan Januari mendatang.
“Jangan menunggu-nunggu. Ini perintah," kata Presiden saat menyerahkan DIPA 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11).
(Baca: Jokowi Geram Masih Ada Anak Buahnya Lelang Proyek hingga November)
Mantan Walikota Solo itu tak ingin ada kejadian belanja pemerintah tersendat seperti akhir tahun ini. Dia mengatakan hingga bulan November, masih ada proses lelang proyek dengan total nilai Rp 31 triliun. Makanya ia memerintahkan anak buahnya segera berbenah.
“Mindset kita, pola lama tinggalkan. Mulai secepatnya belanja,” kata Presiden.
Selain itu Jokowi juga meminta K/L dan daerah tak hanya memastikan realisasi belanja terserap, namun memastikan anggarannya telah digunakan secara nyata. Selain itu dia ingin agar belanja pemerintah langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Itu yang terpenting karena dulu sudah bangga kalau realisasi 99% atau 100%,” ujar Jokowi.
(Baca: Prabowo Pimpin Kementerian Pertahanan dengan Anggaran Terbesar di 2020)
Terakhir, Kepala Negara mengingatkan program kerja pemerintah adalah kerja besar yang memerlukan kerja sama tim. Dengan kerja bersama, maka realisasi belanja yang lebih baik dapat tercapai.
"Jangan sampai ada lagi ego sektoral, institusi, dan daerah,” kata Jokowi.