Jadi Rekan Kerja Prabowo, Ini Respons Sri Mulyani

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku tak masalah bekerja bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam Kabinet Indonesia Maju. Keduanya pernah berselisih soal utang pemerintah.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Agustiyanti
23/10/2019, 18.22 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal bekerja dalam satu tim dengan Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju hingga 2024 mendatang. Keduanya diketahui pernah berselisih terkait utang pemerintah.

Merespons hal tersebut, Sri Mulyani mengaku tak masalah bekerja sama dengan Prabowo. "Enggak papa, kan kami bekerja. Kami bekerja di bawah pemimpinan Pak Presiden," ujar Sri Mulyani ditemui di Istana Negara, Rabu (23/10).

Adapun Sri Mulyani tak menjelaskan lebih lanjut terkait hubungan kerja dirinya dengan Prabowo ke depan.

Sri Mulyani dan Prabowo Subianto dilantik Presiden Joko Widodo pagi tadi bersama dengan para menteri dan kepala lembaga Kabinet Indonesia Maju. 

Prabowo yang sebelumnya menjadi calon penantang Presiden Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) sering kali mengkritik utang pemerintah yang meningkat. Pada Januari lalu, Prabowo bahkan tak segan-segan menyebut Sri Mulyani sebagai menteri pencetak utang.

“Kalau menurut saya, jangan disebut lagi lah ada Menteri Keuangan, mungkin Menteri Pencetak Utang," kata Prabowo.

(Baca: Prabowo Tuduh Menteri Pencetak Utang, Sri Mulyani Jawab dengan Puisi)

Sri Mulyani pun membalas tuduhan Prabowo dengan sebuah puisi yang ditulis dalam akun media sosial miliknya. Berikut isi puisinya:

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami menyelesaikan ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan untuk rakyat, untuk kesejahteraan

Kami menyelesaikan puluhan embung dan air bersih, bagi jutaan saudara kita yang kekeringan, puluhan ribu rumah untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja menyediakan subsidi jutaan sambungan listrik untuk rakyat, untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok

Kami terus bekerja, meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin, menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin, menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja siang malam, menyediakan jaminan agar 96,8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat Merawat ratusan ribu sekolah dan madrasah, agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa, bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya

Kami tak pernah berhenti, agar 472.000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan 20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.

Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian, 170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani

Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah

Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket

Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah

Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri

Kami terus bekerja, agar 74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan.

8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik.

Triliunan rupiah tersedia membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya

Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu

Agar engkau tidak lupa Karena itu adalah cerita tentang kita membangun Indonesia

Aku tak ingin engkau lupa itu.

Sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.

Aku perempuan yang memenuhi panggilan ibu pertiwi

Aku perempuan, aku tidak surut demi kecintaanku kepada negeri, untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia

Aku dan tujuh puluh enam ribu jajaran Kemenkeu, adalah kami.

Kami tidak pernah lelah mencintai dan membangun Indonesia

Bagaimana engkau?

(Baca: Masuk Kabinet, Prabowo Dulu Sering Sindir Sri Mulyani soal Utang)

Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020, pemerintah berancana menambah utang sebesar Rp 352 triliun. Tambahan utang tersebut akan membiayai APBN secara keseluruhan, termasuk anggaran pertahanan yang kemungkinan bakal digawangi Prabowo.

Adapun secara total, utang pemerintah hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai Rp 5.269 triliun, seperti terekam dalam databooks di bawah ini.